Puluhan Warga Terluka, 1.500 Jiwa Mengungsi Akibat Gempa Banjarnegara

Pada Rabu malam, tercatat 1.500 orang mengungsi dari tiga desa yang terdampak gempa Banjarnegara terparah.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 19 Apr 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2018, 07:30 WIB
Ratusan Rumah Rusak, 1500 Jiwa Mengungsi Akibat Gempa Banjarnegara
Pengungsian korban gempa Banjarnegara di Sidakangen Kecamatan Kalibening. (Dok. SRU RAPI BNA/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banjarnegara - Gempa 4,4 skala Ritcher (SR) di tenggara Pekalongan atau sekitar 30 kilometer sebelah utara Banjarnegara berdampak besar di kawasan Banjarnegara sisi utara.

Di Kecamatan Kalibening, yang letaknya paling dekat dengan pusat gempa, tiga desa terdampak paling parah. Tiga desa tersebut adalah Desa Kasinoman, Kertosari, dan Lorengan.

Dua orang meninggal dunia dalam gempa Banjarnegara ini, yakni Asep (13) dan Kasri (bukan Asih, seperti pada berita sebelumnya-red). Keduanya, merupakan warga Kalibening.

Asep meninggal dunia saat dilarikan ke Puskesmas Kalibening. Adapun Asih, mengembuskan napas terakhir saat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banjarnegara.

Selain korban meninggal, puluhan orang lainnya luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah. Dengan susah payah, warga dan petugas mengevakuasi korban terjebak reruntuhan dan membawa mereka ke Puskesmas Kalibening.

Perawat Puskesmas Kalibening, Lusiana Fitriani, menuturkan, puskesmas menerima 27 warga yang terluka akibat gempa Banjarnegara. Sebagian besar hanya mengalami luka lecet hingga trauma atau shock akibat gempa.

2 Balita dan 4 Ibu Hamil Terluka Akibat Gempa

Ratusan Rumah Rusak, 1500 Jiwa Mengungsi Akibat Gempa Banjarnegara
Korban luka akibat gempa Banjarnegara dirawat di Puskesmas Kalibening. (Dok. SRU RAPI BNA/Muhamad Ridlo)

Namun, tiga warga lain menderita luka lebih parah, yakni Karsinem, Miswati dan Sempi. Mereka saat ini masih dirawat inap di Puskesmas.

Bahkan, ada pula yang dirujuk ke RSUD Banjarnegara, yakni Darmo (33) dan Bundae (25). Darmo menderita trauma leher, sedangkan Bundae cedera kepala cukup parah.

Selain dua orang itu, satu korban lainnya, Kasri (90) juga dirujuk ke RSUD Banjarnegara. Namun, ia meninggal saat mendapat penanganan medis di IGD.

“Dari 27 pasien rawat jalan, dua di antaranya merupakan balita yang luka karena terkena reruntuhan,” ucap Lusiana, Rabu sore, 18 April 2018.

Di luar itu, ada pula empat ibu hamil yang sempat dirawat di Puskesmas. Namun, mereka diperobelehkan pulang lantaran tak menderita luka serius.

Ribuan Orang di 3 Desa Mengungsi

Ratusan Rumah Rusak, 1500 Jiwa Mengungsi Akibat Gempa Banjarnegara
Gempa Banjarnegara merusak ratusan bangunan di Kecamatan Kalibening. (Dok. SRU RAPI BNA/Muhamad Ridlo)

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, hingga Rabu malam ini, terdata sekitar 150 rumah di tiga desa rusak. Yang terparah di dua desa, yakni Kasinoman dan Kertosari.

Akan tetapi, data ini dipastikan bertambah. Sebab, verifikasi jumlah rumah rusak dihentikan ketika malam tiba.

Pada Rabu malam, tercatat 1.500 orang mengungsi dari tiga desa yang terdampak gempa Banjarnegara terparah. Mereka diungsikan ke desa tetangga yang lebih aman, yakni Desa Sidakangen, Kecamatan Kalibening.

Pengungsi ditampung di rumah penduduk, gedung sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya.

Rabu petang, BPBD Banjarnegara mendirikan Pos Tanggap Darurat (AJU) di Kalibening sebagai pusat koordinasi penanganan bencana gempa ini. Petugas mempersiapkan dapur umum, posko kesehatan dan pusat informasi.

“Sementara ini, evakuasi dihentikan. Tapi sudah tidak ada lagi korban yang terjebak di reruntuhan,” ucap Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Agus Haryono.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya