Liputan6.com, Jakarta Gempa Banjarnegara tak hanya menimbulkan kerusakan sejumlah bangunan. Satu orang meninggal akibat tertimpa bangunan.
"Iya betul, satu orang meninggal karena tertimpa bangunan," kata Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Banjarnegara, Agus, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (18/4/2018).
Baca Juga
Bocah yang meninggal dalam gempa Banjarnegara tersebut bernama Asep. Korban yang berusia 13 tahun tersebut merupakan warga Dusun Kasinoman.
Advertisement
Saat ini, kata dia, BPBD telah membuka posko di lapangan. Selain itu, pihaknya juga mendata pengungsi yang tersebar di tiga titik lokasi.
"Sementara posko lapangan didirikan di Desa Sidakangen, Kalibening," ujar dia.
Sejumlah langkah telah dilakukan para relawan. Mereka ada yang mengevakuasi warga dan men-sweeping bangunan yang rusak. Itu dilakukan untuk mengecek ada tidaknya warga yang masih menjadi korban gempa Banjarnegara.
"Barangkali masih ada warga tersisa, tapi kelihatan aman semuanya diungsikan," ucap dia.
Terkait dengan korban luka, Agus menegaskan pihaknya telah memberikan pertolongan. Mereka dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan
"Jumlah korban luka belum terdata, tapi yang jelas ada," ucap Agus.
Bangunan Rusak
Sebagian wilayah Banjarnegara diguncang gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,4 SR. Pusat gempa terjadidi darat pada kedalaman 4 kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen pada 13.28 WIB.
"Gempa tidak berpotensi tsunami. BMKG melaporkan lokasi pusat gempa Banjarnegara berada di darat yang diakibatkan aktivitas patahan atau sesar lokal," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (18/4/2018).
Awalnya dilaporkan, gempa kekuatan 4,2 SR dengan kedalaman 10 km. Namun, direvisi menjadi 4,4 SR kedalaman 4 km.
"Sebagian masyarakat di wilayah Banjarnegara merasakan guncangan sangat keras. Masyarakat berhamburan keluar rumah," kata dia.
Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kabupaten Banjarnegara, kerusakan bangunan terparah terjadi di Dusun Kebakalan Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.
"Bangunan rumah, sekolah, dan masjid di tiga RT dengan jumlah penduduk 136 KK mengalami kerusakan. Beberapa rumah roboh, Gedung SMKN 2 Kalibening Banjarnegara mengalami atap genting di tiga kelas ambrol, plafon ambrol, dan genteng masjid rontok," jelas dia.
Beberapa warga mengalami luka tertimpa reruntuhan bangunan. Mereka dibawa ke puskesmas terdekat.
"Sebagian warga diungsikan ke rumah warga di Dusun Gunung Tawang Kecamatan Kertosari," ujar dia.
BPBD Banjarnegara sudah berada di lokasi dibantu oleh TNI, Polri, PMI, dan relawan melakukan pendataan dan penanganan darurat. Posko darurat didirikan di Kalibening.
"Data dampak gempa akan disampaikan berikutnya," ucap dia.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Tidak terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. BMKG melaporkan hingga saat ini belum ada gempa susulan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement