Liputan6.com, Cirebon - Polisi terus bersiaga meningkatkan keamanan usai peristiwa nahas yang menimpa anggota polisi Bripka Marhum Prencje meninggal akibat ditikam orang tak dikenal pada Jumat 11 Mei 2018 dini hari sekitar pukul 02.29 WIB.
Salah satunya di jajaran Polres Cirebon, penjagaan mulai ditingkatkan di markas komando. Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto mengatakan, sudah mengerahkan anggota intelejen untuk melakukan penyisiran.
Advertisement
Baca Juga
"Kita sisir apakah kelompok teror tersebut ada di wilayah Cirebon," kata Suhermanto, Jumat (12/2018).
Dia mengatakan, dalam meningkatkan penjagaan, personil dilengkapi peralatan maksimal. Masing-masing personil dilengkapi dengan rompi anti peluru dengan sistem yang berlapis dan diberi senjata lengkap.
Dia mengatakan, tamu yang berkepentingan harus mengikuti berbagai tahap pemeriksaan.
"Tamu yang datang kami tanya lebih detail apa kepentingannya untuk itu kami mohon maaf kepada masyarakat jika berkunjung ke Polres akan menerima pemeriksaan dan ditanya lebih detail," ujar Suhermanto.
Tidak hanya ditingkat Polres Cirebon, Suhermanto mengaku sudah memerintahkan seluruh polsek untuk meningkatkan siaga. Dia mengatakan, sudah berkoordinasi dengan TNI untuk meningkatkan keamanan.
Oleh karena itu, dia meminta personil untuk lebih maksimal dalam melakukan patroli.
"Kami tak bisa berandai-andai seberapa besar ancama terhadap kami dan ini yang membuat kami selalu siaga kapanpun termasuk di Cirebon," ujar dia.
Ditikam Orang tak Dikenal
Seperti diberitakan sebelumnya, anggota polisi kembali menjadi korban di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Bripka Marhum Prencje ditikam oleh orang tak dikenal pada Jumat (11/5/2018) dini hari sekitar pukul 02.29 WIB.
"Bripka Marhum kemudian meminta bantuan dua rekannya, untuk mem- backup kegiatan, guna meminta memberikan keterangan orang yang tidak dikenal tersebut. Yang ketika ditanya mengaku berinisial TS untuk dibawa ke salah satu kantor Mako Brimob Polri," ucap Setyo di Mabes Polri, Jumat (11/5/2018).
Dia pun menuturkan, almarhum Bripka Marhum bersama tiga rekannya sempat menggeledah TS, baik di badan maupun tas yang dibawa. Akan tetapi tak ditemukan apa-apa.
"Kemudian yang bersangkutan di bawa ke kantor, ke salah satu ruangan tadi, menggunakan sepeda motor. Setibanya di kantor, dan akan masuk di salah satu ruangan, tiba-tiba orang yang mengaku TS tadi mengeluarkan pisau, yang ternyata disimpan dibawah alat kemaluan," ungkap Setyo.
Di sanalah, almarhum Bripka Marhum yang berjalan di depan TS, dikejar oleh tersangka, dan langsung menikam di bagian perut. Usai menikam, TS juga berusaha mengejar rekan Bripka Marhum.
"Dengan sigap, (petugas) mengambil sikap tegas dan terukur dengan menembak TS. Atas kejadian tersebut, TS meninggal dunia. Dan Bripka Marhum Prencje dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah beberapa saat kemudian, Bripka Marhum Prencje gugur," kata Setyo.
Saksikan vidio pilihan berikut ini:
Advertisement