Wajib Dicoba, 4 Soto Legendaris di Yogyakarta

Warung-warung soto legendaris di Yogyakarta mempertahankan citarasa dan sentuhan khas. Belum ke Yogya kalau tidak mencoba.

diperbarui 29 Jun 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 16:00 WIB
Ilustrasi Soto
Ilustrasi Soto Ayam

Yogyakarta - Banyak warung soto di Yogyakarta, sebagian tergolong soto legendaris. Rugi rasanya jika datang ke Yogyakarta kalau tidak mencobanya.

Ini empat warung soto legendaris di Yogyakarta:

1. Soto Kadipiro

Didirikan pada 1921 oleh Karto Wijoyo. awalnya dijual dengan dipikul oleh Karto Wijoyo. Sekitar tahun 1928 baru menetap di daerah Kadipiro. Sampai saat ini sudah generasi ketiga yakni Sri Sundari (59). Dinamakan Soto Kadipiro karena mengambil nama tempat yakni Kadipiro. Soto Kadipiro menjadi legendaris karena mempertahankan rasa lezatnya lebih dari 90 tahun.

Memasuki warung Soto Kadipiro di Jalan Wates No.33, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta tercipta suasana tempo dulu dengan penampilan bagian depan soto yang sengaja dipertahankan untuk menciptakan penampilan tempo dulu yang khas. Terdapat dua ruangan yang digunakan pengunjung untuk menyantap Soto Kadipiro.

Selain kursi-kursi dan meja terdapat pula tempat duduk yang khas yakni menghadap peracik soto. Kursi yang memanjang digunakan pengunjung untuk menikmati soto ditemani dengan pemandangan soto yang langsung diracik dan berbagai lauk tambahan tersaji di baskom besi besar yang tertata di depan meja racikan.

Di Kawasan Kadipiro ada banyak warung soto Kadipiro. Untuk membedakannya sebenarnya mudah. Watung Soto Kadipiro yang asli buka dari 07.30 - 14 atau seringkali sudah habis dipukul 13.00 WIB. Letaknya di sebelah timur SPBU Kadipiro. Jika dari arah Wirobrajan, Soto Kadipiro asli terletak di sebelah kanan jalan. Selain itu Soto Kadipiro tidak buka cabang.

2. Soto Pak Sholeh Al Barokah

Jangan harap menemukan perkedel di menu pelengkap Soto Pak Sholeh. Juga soal kecap yang digunakan, soto yang berdiri tahun 1952 ini konsisten tak berganti merek. Kecap itu jodoh. Soto Pak Sholeh adalah salah satu warung soto enak dan legendaris di Kota Yogyakarta. Cabang utama terletak di Jalan Wiratama No.84, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dikenal dengan nama Soto Pak Sholeh Al Barokah. Menu utamanya adalah soto sapi.

Adalah Muhammad Sholeh yang awalnya berjualan soto dengan cara dipikul. Saat ini, Soto Pak Sholeh memiliki beberapa cabang di Yogyakarta. Salah satu penerus Soto Pak Sholeh, Siti Rofiah, yang memegang cabang utama di Tegalrejo mengatakan kelezatan Soto Pak Sholeh salah satunya karena pilihan bahan baku yang digunakan.

"Ahmad Dani kalau makan soto ya ke sini. Begitu juga Katon, mereka yang promosi ke artis-artis lain untuk datang ke tempat kami," kata Siti Rofi'ah.

Selain itu ada mantan pimpinan KPK, Busyro Muqqodas, yang bahkan menjadi pelanggan Soto pak Sholeh sejak masih SMP. Almarhum Gus Dur sudah menjadi penikmat setia soto ini sejak tahun 80-an.

Baca berita menarik KRJogja.com lain di sini. 

 

 

Soto Sulung

3. Soto Sulung Stasiun Tugu

Soto Sulung Stasiun Tugu sudah tidak lagi berlokasi di Stasiun Tugu sejak pertengahan 2016. Kini salah satu soto enak dan legendaris di Yogyakarta ini menempati lokasi baru di Jalan Gedong Kuning Selatan No. 1 Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta, tepatnya seberang BPJS Jalan Gedongkuning.

Sejak revitalisasi Stasiun Tugu, soto yang lahir tahun 1968 ini sempat pindah di Jalan Timoho, Yogyakarta sebelum akhirnya pindah ke Jalan Gedong Kuning sampai sekarang.

Soto Sulung pendirinya adalah Malik Marzudin. Nama Sulung diambil dari nama gang di daerah Surabaya, dan mempunyai arti anak pertama. Pertama kali Soto Sulung dijual secara dipikul ke Jalan Senopati, Yogyakarta kemudian mulai menetap di Stasiun Tugu sekitar tahun 1970.

Kini Soto Sulung sudah diteruskan oleh generasi kedua. Anak-anak dari Malik Marzudin mendirikan Soto-soto Sulung yang lain antara lain Soto Sulung Malabat, Soto Sulung Bu Mut, Soto Sulung Kalianyar, Soto Sulung Stasiun Tugu dan Soto Sulung di Jalan Wonosari.

Soto Sulung dengan nama Soto Sulung Stasiun Tugu kini dikelola oleh Khristina Artha Sorayan dan Abdul Muridhan.

Soto Sulung Stasiun Tugu mempunyai ikon atau brand ambassador tersendiri yakni peracik sotonya bernama Rahudi (57). Sudah sejak tahun 1980-an Rahudi menjadi bagian dari warung Soto Sulung Stasiun Tugu, sehingga pelanggan hafal dengan Rahudi.

4. Soto Pak Marto Tamansari

SOTO Pak Marto Tamansari termasuk salah satu soto enak dan legendaris di Kota Yogyakarta. Buka sejak tahun 1960, kini sudah memasuki generasi ketiga.

Ciri khas dari Soto Pak Marto adalah kuahnya yang segar dan bening dari kaldu sapi. Meski isiannya sederhana yaitu tauge, daging sapi, tomat, kol dan daun bawang namun rasanya lezat. Apalagi jika dinikmati pagi hari.

Soto yang berusia hampir 60 tahun ini membuktikan cita rasanya yang khas sehingga penikmatnyapun tak berkurang. Makanan pendamping soto tak kalah enak. Ada iso, babat, lidah, jantung, ginjal, perkedel, aneka sate jeroan, lumpia, tempe goreng, dan masih banyak lainnya.

Soto Pak Marto Tamansari Warung soto Pak Marto berlokasi di Jalan Letjen S Parman No. 44 Yogyakarta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya