Gitar hingga Jam Tangan Bambu dari Cimahi Tembus Pasar Asia dan Eropa

Gitar bambu dari Cimahi itu dijual seharga Rp 9 juta.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2018, 06:31 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2018, 06:31 WIB
Speaker bambu
Batang bambu diubah menjadi speaker yang ramah lingkungan. (Doc: Petergreenberg)

Liputan6.com, Cimahi - Kreasi bambu dari Indonesian Bamboo Community yang mengolah bambu menjadi berbagai alat musik seperti gitar, bass, drum, angklung, biola, hingga jam tangan berhasil menembus pasar Asia dan Eropa.

"Saat ini, alat musik produksi kami juga dipasarkan ke luar negeri dijual ke luar negeri karena banyak permintaan seperti Malaysia, Filipina, China, Jepang, dan Taiwan. Sedangkan untuk Eropa, Belanda, Rumania, dan Belgia," kata Ketua Indonesia Bamboo Community Adang Muhidin, di Kota Cimahi, Jawa Barat, Kamis, 5 Juli 2018, dilansir Antara.

Ia mengatakan untuk harga biola bambu dijual mulai dari dari Rp 2 juta, gitar Rp 9 juta, dan drum Rp 10 hingga 20 juta. Sedangkan, jam tangan awi atau terbuat dari bambu dihargai Rp 700 ribu.

Adang mengatakan alasan Indonesia Bamboo Community menggunakan bambu sebagai bahan utama untuk memproduksi karya-karya mereka karena terkait dengan nilai sejarah bangsa ini.

"Bambu adalah alat yang digunakan para pejuang untuk melawan penjajah. Maka, bambu menjadi identik dengan Indonesia. Kami berharap masyarakat bisa lebih terinovasi dan menggemari bambu," kata dia.

Dia mengatakan jenis bambu apapun bisa dibuat menjadi produk apapun asalkan bisa berinovasi, memiliki kreativitas, serta mengerti teknologi. "Dengan bambu kita bisa berkarya" kata Adang di bengkelnya yang terletak di Jalan Melong Asih Nomor 23, di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Ia menuturkan Indonesia Bamboo Community berdiri pada 30 April 2011 yang bermula dari kegelisahannya terhadap bambu yang selama ini dianggap kurang bernilai. Indonesia Bambo Community, lanjut dia, memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi bambu Indonesia diinovasikan ke alat musik dan produk lainnya.

"Tetapi, kami memberikan gerakan dan inovasi bahwa bambu itu bisa dibuat hal yang berbeda menarik dan bermanfaat dari akar daun bahkan sampai batangnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Riset dan Produksi Indonesia Bamboo Community Malvino Purbalam mencoba pendekatan dengan gagasan baru dalam memproduksi karya dari bambu, yakni mengkonversi bambu menjadi kayu dan berbentuk modern. Mereka menggandeng lintas jurusan dari ITB.

"Kami bekerja sama dengan ITB jurusan Design Produk, Teknik Fisika, Teknik Elektro. Setelah itu, kita konsentrasi penuh dengan riset empat tahun dan alhamdulilah kita bisa produksi dan berkembang," katanya.

Ia mengatakan jenis bambu yang dipakai oleh Indonesia Bamboo Community ialah Bambu Tali, Bambu Betung, Bambu Gombong.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya