Malang - Gara-gara kecanduan ganja, Fikri Arif (22) mahasiswa Fakultas Teknik Mesin sebuah perguruan tinggi Negeri di Kota Malang, Jawa Timur, memutar otaknya. Ia berpikir keras untuk menghemat uang sakunya.
Pasalnya, untuk satu kali pembelian paket ganja kering, ia harus menyisihkan uang Rp 200 ribu. Padahal, dalam sebulan, ia harus membeli lebih dari satu paket.
Terdesak keuangan karena setiap bulan harus menyisihkan uang saku untuk beli ganja, terbersit rencana untuk menanam sendiri. Informasi yang diterima Times Indonesia, ide ini muncul saat melihat biji ganja yang baru dibelinya pada Desember 2017 lalu.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak punya pengetahuan sama sekali soal ilmu pertanian, saya hanya belajar menanam dan merawat tanaman dari internet," ujar Fikri Afif kepada petugas.
Dipilihlah sebuah ruangan rahasia. Tentu, saking rahasianya, ruangan ini minim cahaya matahari. Tak hilang akal, Fikri Afif mengganti cahaya matahari itu dengan lampu LED Plant Growths Light dan neon ultraviolet.
Karena peliknya penanaman ganja di dalam ruangan ini, Fikri pun mengajak temannya Abi Setiono dan Abnan Maskur.
Secara bergantian ketiga tersangka merawat tanaman ganja tersebut. Hasilnya, saat ditemukan petugas, ganja setinggi 90 centimeter sangat subur tumbuh di rumah mahasiswa ini.
Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.
Simak video pilihan berikut ini: