Pemkot Surabaya Siap Bangun Kembali SD yang Roboh Akibat Gempa Lombok

Biaya yang dibutuhkan untuk membangun gedung SD yang roboh akibat gempa Lombok mencapai Rp 837.208.000.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Agu 2018, 06:31 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2018, 06:31 WIB
Kepanikan Warga Saat Gempa Susulan Di Lombok Berkekuatan 6,2  Skala Richter
Petugas penyelamatan melakukan aksi cepat untuk menenang dan melakukan evakuasi warga saat terjadi gempa susulan yang terjadi di Tanjung pulau Lombok, NTB, Kamis (9/8).(AFP/ ADEK BERRY)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus membuka posko bantuan penggalangan dana untuk perbaikan bangunan SDN Obel-Obel 1, Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat bencana gempa bumi beberapa waktu lalu. Bantuan berupa uang tersebut nantinya diwujudkan untuk membangun sekolah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, posko bantuan Pemkot Surabaya terus dibuka sampai dana yang dibutuhkan benar-benar tercukupi.

"Hingga saat ini, dana yang terkumpul sekitar Rp 700 juta," tutur Eddy, Rabu, 8 Agustus 2019.

Untuk membangun sekolah yang rusak akibat gempa, Eddy menuturkan biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 837.208.000. "Biaya (RAB) pembangunan sekolah disesuaikan dengan survei yang dilakukan Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu," ujarnya.

Menurut Eddy, alasan Pemkot Surabaya memprioritaskan SDN Obel-Obel 1 sebagai yang utama dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya, tingkat kerusakan bangunan, jumlah siswa terbanyak, dan lokasi sekolah yang terletak di lingkungan padat penduduk.

"Tingkat kerusakan di SDN Obel-Obel 1 Lombok Timur meliputi Ruang Kelas 1-6, Ruang Penunjang (Perpustakaan, Ruang Guru, KM/WC) dan Perabotan Kelas," ucapnya.

Perbaikan bangunan SDN Obel-Obel 1 akan dilakukan secara total walau pemda setempat menginginkan perbaikan sekolah disesuaikan dengan kemampuan Pemkot Surabaya dan tidak harus diperbaiki seluruhnya.

"Setidaknya upaya ini merangsang pihak lain untuk ikut membantu perbaikan fasilitas pendidikan," ujarnya.

Berdasarkan informasi Pemkot Surabaya dan BPBD Provinsi NTB serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur, saat ini halaman SDN Obel-Obel 1 Lombok Timur digunakan sebagai lokasi penampungan warga yang beberapa waktu lalu dikunjungi Presiden Joko Widodo.

"Sementara, untuk kegiatan belajar mengajar sejak hari Kamis tanggal 2 Agustus 2018 sudah mulai dilaksanakan di tenda-tenda pengungsian," kata Eddy.

Ia juga menambahkan, apabila uang sudah terkumpul sesuai kebutuhan, dana tersebut bisa langsung diserahkan Risma, perwakilan Pemkot Surabaya, atau ditransfer. Teknis penyerahan dana akan disampaikan berikutnya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan fokus bantuan dari Pemkot Surabaya untuk korban gempa di NTB adalah bantuan uang yang diwujudkan dengan membangun sekolah. Tujuannya, agar anak-anak bisa sekolah pasca-gempa.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya