Liputan6.com, Malang - Ratusan massa dari berbagai organisasi kemasyarakatan berkumpul di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur. Warna merah dan putih mendominasi kerumunan masyarakat tersebut. Berbagai lagu kebangsaan juga nyaring terdengar.
Mereka adalah Aliansi Masyarakat Anak Negeri (AMAN) Malang Raya. Massa lintas organisasi tersebut menggelar Refleksi Cinta Kebangsaan di depan kantor Wali Kota Malang. Mereka tiba sejak pukul 15.30 dan lebih dari 90 menit kemudian membubarkan diri dengan tertib.
"Ini komunitas dari berbagai elemen masyarakat di Malang. Kami sudah terbentuk sejak setahun lalu," kata Jeru Fael Manoradja, juru bicara AMAN Malang Raya, Kamis, 30 Agustus 2018.
Advertisement
Baca Juga
Peserta refleksi kebangsaan itu berasal dari komunitas lintas agama, organisasi kepemudaan dan berbagai organisasi kemasyarakatan. Tapi mereka datang tanpa mengenakan seragam masing – masing organisasi, melainkan dalam balutan busana merah dan putih.
Bendera berbagai ukuran mulai kecil hingga raksasa mereka bentangkan. Lagu – lagu kebangsaan turut dinyanyikan bersama. Acara ini sekaligus sebagai seruan damai untuk seluruh masyarakat Malang Raya. Agar bisa saling menjaga satu dengan yang lain.
"Ini sekaligus misi damai di tengah kondisi hari ini yang masyarakatnya terbelah soal sikap politik," ujar Jeru.
Pesan Damai
Aliansi ini berharap seluruh warga Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang bisa saling menjaga. Baik itu dalam interaksi sosial maupun unggahan di dunia maya. Agar tak saling memprovokasi antara satu dengan lainnya.
Ratusan massa AMAN Malang Raya juga mendeklarasikan pernyataan sikap bersama. Di depan Balai Kota Malang itu, mereka menyerukan empat poin penting. Yaitu, menolak faham radikal dan terorime, menolak berbagai bentuk ujaran kebencian dan isu SARA.
Serta mendukung pemberantasan narkoba dan mendukung pelaksanaan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019 mendatang dengan damai. Isu politik menjadi perhatian khusus, agar jangan sampai terjadi gesekan antar pendukung di wilayah Malang.
"Harapan kami, boleh berbeda pilihan politik. Tapi tetap harus menjunjung tinggi perdamaian," ujar Jeru Fael Manoradja.
Â
Â
Advertisement