Liputan6.com, Garut - Pengurus padepokan pencak silat Putra Siliwangi Pusat, Garut, Jawa Barat mempertanyakan komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) soal bonus penerima medali emas Asian Games, seperti yang telah mereka janjikan.
"Saat di TMII kan kedengaran semua pak Wakil Bupati bilang pemda akan siapkan bonus Rp 100 juta buat semua, tapi tadi (sambutan) kok nggak disampaikan," ujar Taufik Mahmud, guru silat perguruan pencak Putra Siliwangi Pusat, di Pendopo, Garut, Senin, 3 September 2018.
Sebelumnya, di sela-sela pengalungan medali emas tim regu putri pencak silat Indonesia di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan akan memberikan bonus atau 'kadeudeuh' hingga Rp 100 juta bagi atlet peraih emas.
Advertisement
"Ini (bonus) di luar kadeudeuh uang Rp 50 juta yang diberikan hari ini," ujar dia, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Menurut Taufik, komitmen Pemda Garut sangat dinanti anak didiknya. Ia menyebut selama ini, perhatian pemda terbilang minim dalam pengembangan olahraga pencak silat.
"Saat mau berangkat (Asian Games) juga nggak ada (bantuan), padahal minimal datang," ungkap dia.
Padepokan Silat Putra Siliwangi Pusat cukup sukses dalam mengorbitkan para atletnya dalam kancah pencak sikat nasional dan internasional. Dua emas Asian Games yang disumbangkan dua regu putra-putri pencak silat, merupakan bukti terkini konsistensi mereka dalam helatan hajatan besar olahraga empat tahunan negara Asia itu.
"Kita tunggu saja itikad baiknya dari mereka," ujarnya.
Bupati Garut Rudy Gunawan saat ditemui menegaskan akan memberikan bonus bagi atlet penerima medali Asian Games. Namun, ia masih merahasiakan besaran bonus yang akan diberikan.
"Soal besarannya nanti, kita akan dibicarakan dulu dengan pihak DPRD," ujarnya setelah menerima kedatangan atlet asal Garut, di Pendopo, kemarin.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman tidak menampik isu pemberian bonus Rp 100 juta bagi seluruh atlet asal Garut peraih medali emas. "Mungkin saja (Rp 100 juta), tapi nanti nunggu perkembangan dengan lain," kata dia.
Â
Terharu dan Bangga
Di tengah hiruk-pikuk kedatangan atlet Asian Games di Garut, kebanggaan nampak terpancar dari para orangtua yang ikut mengiringi saat penjemputan anaknya di langsungkan.
Dengan berlinang air mata, Dani Kurnia (47) dan istrinya, Nuryani (46), orangtua Pramudyta Yuristya, anggota tim regu putri pencak silat peraih emas bagi Indonesia tak bisa menyembunyikan kebahagiannya. Ia menahan rasa haru atas pencapaian anaknya.
"Nggak nyangka juga (mendapat emas), tapi saya punya keyakinan (juara)," ujarnya.
Menurut dia, prestasi anaknya bukanlah karbitan karena ia berlatih sejak kelas 5 Sekolah Dasar (SD)Â hingga mampu meraih banyak prestasi membanggakan.
"Anak saya sering juara berbagai kejuaraan, mulai PON (Pekan Olahraga Nasional), juara dunia, Sea Games, hingga akhirnya juara Asian Games," ujar Dani berbagi prestasi anaknya.
Dani sempat pesimistis melihat perkembangan si anak, bahkan sempat memintanya berhenti berlatih silat, karena mengganggu pendidikan formal buah hatinya itu. "Dia bahkan tidak mau, tapi kami sebagai orangtua khawatir juga," kata dia.
Namun berkat keuletan serta berlatih yang keras, ia akhirnya mampu mewujudkan meraih mimpi besarnya mendapatkan emas kejuaraan bergengsi. "Sekarang dia membuktikannya, bisa mengharumkan nama bangsa, saya bangga," ujarnya menambahan.
Dengan bonus sebesar Rp 750 juta plus janji menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah didapat anaknya, Dani berharap agar karunia itu bisa dimanfaatkan untuk masa depannya. "Terserah mereka saja mau dipakai buat apa," ujar Nuryani, sang ibu menambahkan dengan singkat sambil tersenyum.
Advertisement
Ribuan Warga Garut Sambut Kedatangan
Sementara itu, pesta penyambutan dua tim beregu cabang pencak silat peraih emas Asian Games asal Garut cukup meriah. Sejak pertama kali tiba di persimpangan Kecamatan Kadungora, warga Garut bersemangat menyambut kedatangan mereka di sepanjang jalan yang dilalui rombongan kontingen.
Ribuan pelajar, mahasiswa, dan warga Garut tak henti-hentinya meneriakkan nama Indonesia, termasuk mereka yang telah mengharumkan nama baik Indonesia di kancah olahraga dunia terutama kawasan benua Asia.
"Saya sangat berterima kasih atas sambutan warga Garut yang sangat meriah ini," ujar Asep Yuldan Sani, salah satu anggota regu silat putra peraih emas silat Asian Games saat menginjakkan kaki di halaman Pendopo Garut.
Ia yang diapit dua rekannya, Nunu Nugraha dan Anggi Faisal, tak hentinya terus menebar senyum dan lambaian tangan kepada seluruh warga yang telah menyemuti halaman gedung pemerintah itu untuk menyambut para pahlawan di bidang olahraga tersebut.
"Benar-benar sangat meriah, mungkin ini salah satu sejarah yang sulit terulang," ujar Ricky, salah seorang warga Garut.
Menurutnya, apa yang telah ditorehkan atlet muda Garut itu, benar-benar telah mengangkat pamor nama Garut termasuk nama Indonesia di kancah olahraga pencak silat di mata dunia. "Saya kira penyambutan ini cukup sepadan dengan prestasi mereka di Asian Games," ujar dia menambahkan.
Setelah dijamu makan dan acara seremoni lainnya sebentar oleh pejabat dan seluruh warga Garut di pendopo, dua tim beregu putra dan putri cabang pencak silat itu diarak menuju Padepokan Pencak Silat Putra Siliwangi Pusat yang berada di Kampung Panauan, Kecamatan Tarogong Kidul.
"Persiapan selanjutnya adalan istirahat sebentar untuk mempersiapkan kejuaraan dunia terdekat," ujar Asep menutup pembicarannya. Â
Saksikan video pilihan berikut ini: