Cerita di Balik Bentrok Ormas yang Malah Jadi Tontonan Warga Purbalingga

Uniknya, warga Purbalingga ramai berdatangan ke lokasi begitu mengetahui terjadi bentrok ormas GMBI dengan Pemuda Pancasila.

oleh Muhamad RidloGaloeh Widura diperbarui 12 Sep 2018, 17:31 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2018, 17:31 WIB
Dua ormas, Pemuda Pancasila dan GMBI terlibat bentrok di Purbalingga, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Galoeh Widura)
Dua ormas, Pemuda Pancasila dan GMBI terlibat bentrok di Purbalingga, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Galoeh Widura)

Liputan6.com, Purbalingga - Dua organisasi masyarakat atau ormas bentrok di perempatan Desa Bojongsari, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu, 9 September 2018. Sekitar pukul 20.00 - 21.00 WIB, ratusan anggota Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) terlibat aksi saling lempar batu dan botol kaca.

Bentrok massa tak terhindarkan saat keduanya bertemu. Anggota PP mengadang laju ratusan anggota GMBI, keduanya pun terlibat aksi lempar batu dan botol kaca.

Pertikaian dua ormas ini pun didokumentasikan oleh warga sekitar. Bahkan, dari salah satu video yang beredar, terdapat seseorang yang mengalami luka tusuk di kulit leher sebelah kanan. Suasana bentrok ormas ini benar-benar mencekam.

Pantauan Liputan6.com, massa GMBI terdesak dan mundur sampai depan SMKN 1 Bojongsari. Beruntung, bersamaan itu, ratusan personel Dalmas Satsabhara Polres Purbalingga menyekat kedua ormas dan memaksa mereka mundur.

Namun, kedua konsentrasi massa tidak kunjung membubarkan diri. Ratusan anggota PP masih berkumpul di perempatan Desa Bojongsari, sedangkan anggota GMBI di sekitar pertigaan Desa Kajongan.

Lalu lintas pun dialihkan dari pusat bentrok, kendaraan dari arah Purbalingga ke Pemalang atau sebaliknya diarahkan melewati Desa Karangbanjar dan Desa Kajongan. Baru setelah mediasi di Polsek Bojongsari selesai, sekitar pukul 22.00 WIB massa kedua ormas mulai membubarkan diri.

Uniknya, warga Purbalingga ramai berdatangan ke lokasi begitu mengetahui terjadi bentrok ormas. Di perempatan Bojongsari, ratusan warga keluar rumah seakan tak takut dengan konflik besar yang mungkin terjadi dan bisa membahayakan mereka yang tak terlibat.

Mereka pun berdiri bersebelahan dengan masssa PP yang masih berkumpul di sana. Warga mendekat, mendokumentasikan sisa-sisa bentrok ormas, terutama saat anggota PP meneriakan yel-yel khas mereka.

"Kalau bentrok lagi ya tinggal lari, bagaimanapun kami banyak kenal dengan anggota PP, jadi tidak mungkin terjadi bentrok ormas dengan warga," ujar seorang pemuda Desa Bojongsari, Billy Kharisma, Minggu malam.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Upaya Polisi Akhiri Perselisihan GMBI dengan Pemuda Pancasila

Dua ormas, Pemuda Pancasila dan GMBI terlibat bentrok di Purbalingga, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Galoeh Widura)
Dua ormas, Pemuda Pancasila dan GMBI terlibat bentrok di Purbalingga, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Galoeh Widura)

Konsentrasi massa pun terpisah, anggota PP berada di perempatan Desa Bojongsari, sedangkan anggota GMBI berada di sekitar pertigaan Desa Kajongan. Polisi juga memanggil dua pimpinan ormas untuk dimintai keterangan dan dimediasi di Polsek Bojongsari.

"Sampai batas waktu mediasi, kita minta dua pimpinan ormas untuk membubarkan massa. Sedangkan untuk pokok permasalahan akan diselesaikan di tingkat Polres," ujar Kabag Ops Polres Purbalingga, Kompol Herman Setiono.

Lantas, apa yang membuat kedua ormas ini bentrok?

Keterangan yang dihimpun Liputan6.com, bentrok GMBI dengan Pemuda Pancasila ini bermula dari sejumlah persoalan yang terjadi sebelumnya. Salah satunya, anggota PP menolak pendirian posko GMBI di sekitar terminal angkot Bojongsari pada akhir Agustus 2018 lalu.

Ketegangan antara dua ormas tersebut memuncak saat beberapa anggota PP memasang bendera organisasi di sekitar terminal, pada Sabtu 8 September 2018. Anggota GMBI yang tengah berada di posko merasa terancam karena massa PP menggeber sepeda motor di sekitar posko.

Mereka lantas memanggil anggota GMBI lain untuk berkumpul di posko Bojongsari. Mendapat laporan terdapat konsentrasi massa, Polsek Bojongsari bertindak cepat dengan memanggil perwakilan kedua ormas.

Kesepatakan pun dicapai untuk meredakan konsentrasi massa dan tidak menimbulkan konflik lebih besar. Namun, pada Minggu sore, konflik kembali memanas saat anggota PP meminta banner di posko GMBI Bojongsari diturunkan.

Mendapat perlakuan tersebut, ratusan anggota GMBI dari sekretariat Kelurahan Kedungmenjangan menuju Polsek Bojongsari untuk menyelesaikan permasalahan. Sementara, di sekitar perempatan Bojongsari sudah terjadi penumpukan massa anggota PP. Bentrok pun tak bisa dihindarkan.

Usai bentrok, perwakilan kedua ormas bakal dipertemukan oleh Polres Purbalingga sebagai mediator. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh keterangan resmi terkait bentrok ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya