Pesan Ramah Tamah dari Tari Sekapur Sirih

Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2018, 05:01 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2018, 05:01 WIB
HUT IPPAGURA ke-8
Citizen6, Tulang Bawang: Bactiar Basri menerima sekapur sirih di Kampung Gedung Ratu Kecamatan Tulang Bawang Udik, Rabu (18/5) malam. (Pengirim: Jerry Hasan)

Liputan6.com, Tanjung Pinang - Suara gendang yang bertalu talu bersama Akordion yang mengalun mengiringi luak liuknya tarian persembahan khas tarian masyarakat Melayu yang dibawakan Sanggar Bintan Pelangi memukau para Peserta Tour de Kepri 2018 dari 24 Negara .

Suasana riuh menghiasi hidmatnya menyambut sekaligus menghibur para peserta Tour de Kepri (TdK) 2018 usai menyelesaikan etafe 1 di Hotel CK Tanjung Pinang dalam acara Welcome Dinner sekaligus pemberian hadiah kepada para pemenang Etape I

Indiana (24) anggota sanggar Bintan pelangi mengungkapkan menurut cerita pendahulu Melayu Sekapur Sirih merupakan tarian tradisional masyarakat Melayu yang di turunkan secara turun - temurun digunakan Tarian untuk Tamu kehormatan.

"Tarian itu ditarikan sesuai pakemnya, nggak boleh diubah. Selalu ada diawal acara untuk menyambut tamu kehormatan," terangnya Indiana usai peras di Ballroom Hotel CK Tanjung Pinang, Jumat 28 September 2018.

Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu. Menyambut dengan hati yang putih muka yang jernih menunjukkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.

Tari ini menggambarkan ungkapan rasa ramah tamahnya masyarakat Melayu dalam menerima tamu yang datang.

"Setiap tamu yang terhampiri Penari wajib mencicipi sirih yang dibawakan sebagai bentuk menerima penghargaan, " Tuturya.

Tari Persembahan sebutan dari Masyarakat Melayu Kepri pada umumnya Tari sekapur Sirih.

"Keumuman Tarian ini di perankan 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal," kata Indiana.

Propetri yang digunakan: cerano/wadah yang berisikan lembaran daun sirih, payung, keris. Pakaian adat melayu dengan alat musik yang terdiri biola, gambus, akordion, rebana, gong dan gendang.

Kepala Bidang (Kabid) Area II Regional I Kementerian Pariwisata, Irvan Faisal Agoos mengaku, senang karena Wisatawan Asing mendominasi peserta Tour de Kepri 2018.

"Peserta mancanegara terlihat sangat antusias. Bahkan pada etape pertama peserta mancanegara terlihat sangat mendominasi. Ini bagus sekali. Dan sangat berpotensi untuk dikembangkan tahun depan. Saya yakin jumlah peserta Tour de Kepri tahun depan akan jauh lebih baik," katanya. (Afrodite Aznx).

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya