Liputan6.com, Pekanbaru - Minuman kemasan dalam bentuk gelas plastik, Torpedo, menjadi perbincangan masyarakat dalam beberapa hari terakhir di Kota Pekanbaru. Pasalnya, minuman ini diduga menjadi penyebab 56 pelajar di sana berbuat aksi nekat dengan menyayat tangannya.
Perbuatan ini memang dilakukan sudah beberapa hari lalu. Saat ini, hanya tinggal bekas sayatan di tangan puluhan siswa itu ketika guru di sekolah melihat kejanggalan pada tangan, tepatnya ketika merazia telepon seluler.
Penulusuran guru, aksi nekat itu karena sebelumnya para pelajar mengonsumsi minuman dimaksud. Biasanya pelajar membelinya di warung internet dengan harga Rp 1 ribu per kemasan.
Advertisement
Baca Juga
Guru sempat curiga kalau pelajar itu mengonsumsi narkotika. Hal ini kemudian dikoordinasikan dengan Badan Narkotika Nasional Kota Pekanbaru sehingga para pelajar tadi dimintai keterangan dan dites urinenya.
Kepala BNN Kota Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Polisi Sukito menyatakan urine para pelajar ini positif mengandung Benzo. Zat ini dikatakan Sukito memang terdapat pada minuman Torpedo tersebut.
"Memang ada kandungan zat Benzo pada minuman itu (Torpedo)," kata Sukito, Senin 1 Oktober 2018, siang.
Dia menyebutkan, zat ini bisa menimbulkan hilangnya rasa sakit dan ketagihan. Dan para pelajar yang terpapar, biasanya mengonsumsi lebih dari satu. "Pelajar yang di-assesment mengaku meminumnya hingga empat gelas," kata Sukito.
Sukito menyebutkan, minuman ini tidak dianjurkan diminum oleh anak di bawah umur dan perempuan hamil serta menyusui. "Sudah tertera dalam kemasannya (Torpedo)," kata Sukito.
Untuk lebih memastikan lagi, BNN Kota Pekanbaru sudah mengirim sampel minuman Torpedo ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pekanbaru. "Sudah dikirim beberapa hari lalu sesudah kami lakukan tes urine," kata Sukito.
Simak video pilihan berikut ini: