Cara Menggendong Bayi yang Aman

Menggendong bayi ternyata tidak asal saja, meski secara naluriah manusia memiliki kemampuan alamiah, namun salah posisi menggendong akan membuat ibu dan bayinya tidak nyaman.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 09 Okt 2018, 07:01 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2018, 07:01 WIB
Komunitas Babywearers
Komunitas PVJ Babywearers menggelar kopdar di Taman Lalu Lintas Ade Suryani Nasution. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution Bandung riuh dengan wajah ceria kaum ibu menggendong bayi. Nampak sebagian dari kelompok ini masih ada yang menggunakan kain jarik untuk menggendong anak mereka.

Sementara sebagian lainnya mengenakan gendongan bayi yang sudah diproduksi pabrik. Ibu-ibu ini tergabung dalam komunitas Paris Van Java (PVJ) Babywearers. Mereka menggelar kopi darat dan berkampanye cara menggendong bayi dengan benar.

Fitri Setianingsih, salah seorang admin PVJ Babywearers menjelaskan, komunitasnya getol menyosialisasikan beragam teknik dan mengenalkan alat-alat gendong pada para orang tua. Dalam jangka waktu sebulan sekali mereka aktif menggelar kopdar di tempat-tempat umum maupun anggota komunitasnya.

Tepat di peringatan pekan menggendong sedunia 2018, para anggota komunitas PVJ Babywearers mengajak dan mengedukasi para ibu mengenal sambil belajar cara gendong penuh kasih agar bayi tidak nyeri tulang dan meminimalkan cedera.

"Kopdar ini memberikan informasi bahwa menggendong itu ada cara yang optimal agar tulang bayi tidak mengalami cedera. Bahkan pakai gendongan kain pun sebenarnya aman-aman saja asal tahu tekniknya," kata Fitri kepada Liputan6.com, Minggu, 7 Oktober 2018.

PVJ Babywearers sendiri adalah komunitas lokal di bawah naungan Indonesian Babywearers yang khusus mengedukasi masyarakat terutama orang tua agar lebih memahami bagaimana cara menggendong bayi maupun balita mereka dengan cara yang aman dan nyaman, baik untuk yang digendong maupun bagi yang menggendong.

Di luar kopdar, lanjut Fitri, PVJ Babywearers yang beranggotakan sebagian besar ibu rumah tangga ini juga aktif diskusi tentang tumbuh kembang anak. Bukan hanya soal menggendong bayi, mereka juga selalu aktif berbagi ide terkait makanan pendamping asi (Mpasi), kesehatan ibu hamil, menyusui anak, KB, tantrum, vaksin, dan psikologi.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Posisi Menggendong yang Benar

Komunitas Babywearers
Komunitas PVJ Babywearers sedang mempraktikkan emnggendong dengan menggunakan kain jarik. (Huyogo Simbolon)

Tentang posisi menggendong yang baik, Fitri mengungkapkan, salah satunya adalah gendong posisi m-shape. Posisi ini membuat kondisi pantat bayi lebih rendah daripada lututnya. Hal itu dilakukan supaya paha dan tulang pinggulnya ditopang. Sehingga tulang punggung menyangga dari leher sampai tulang ekor.

"Posisi m-shape adalah posisi natural dan posisi paling nyaman baik itu untuk ibu maupun si bayi. Banyak yang bilang kayak bayi kangguru. Posisi ini juga membuat posisi tangan ibu akan terbebas dari kram dan pegal dan tetap bisa melakukan aktivitas lain seperti masak dan lainnya," paparnya.

Untuk memberi rasa aman pada bayi saat menggendong, salah satu tips yang sering diingatkan adalah TICKS. Beberapa poin saat menggendong bayi yang perlu diingat yaitu:

Tight. Pada poin ini Fitri menjelaskan, gendongn ketat tapi tidak mencekik si kecil. Sehingga, kita bisa menjadikan menggendong sebagai momen memeluk si kecil hingga terciptalah bonding (ikatan).

Berikutnya yaitu poin In view at all times. Maksudnya, bayi selalu terlihat, bukan mendelep ke dalam. Lalu ada poin Close enough to kiss di mana bayi bisa dicium saat digendong.

Poin berikutnya yaitu Keep chin of the chest. Diharapkan dagu bayi tidak tertekuk ke arah dada.

Terakhir, yaitu Supported back. Poin ini dimaksudkan supaya gendongan yang dipakai harus bisa menyangga punggung bayi.

Simak Video menarik berikut di bawah:

Dukungan Ayah

Komunitas Babywearers
PVJ Babyewarers menggelar kopdar di Taman Lalu Lintas Ade Suryani Nasution. (Huyogo Simbolon)

Kehadiran komunitas lokal menggendong diakui Fitrya Yuliwati (36) cukup membantu wawasan dalam urusan menggendong anak.

"Awalnya cari di internet informasi soal babywearing kan. Ternyata ada komunitasnya juga. Waktu itu saya masih belum tahu teknik menggendong yang benar," tutur Fitrya.

Setelah bertanya-tanya dan memperoleh informasi, ia pun ikut bergabung dengan PVJ Babywearers.

"Dari komunitas ini saya jadi mendapat informasi soal teknik menggendong yang benar tapi tetap bisa mengerjakan oekerjaan rumah. Karena dari dulu saya tidak pakai pengasuh," ujarnya.

Tergabung dalam komunitas PVJ Babywearers, tak hanya para ibu saja, ayah pun juga ikut belajar berbagai teknik menggendong dalam komunitas ini. 

Seperti yang dilakukan Chandra Wibowo (28). Chandra pagi itu turut menemani sang istri, Cucu Cahyanti mengikuti kopdar komunitas menggeendong.

"Saya sama istri suka gantian. Manfaatnya memang terasa, dengan menggendong anak membuat kedekatan anak pada orang tua," ungkapnya.

Awalnya, Chandra mendapat kritik dari rekannya soal menggendong. Namun hal itu tak selalu ia hiraukan karena lebih banyak manfaat menggendong anak.

"Masih ada sih yang sering bertanya kenapa bapak-bapak ikutan menggendong. Tapi saya lebih merasakan manfaatnya saja. Tiap mau berangkat kerja saya pasti gendong anak dulu," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya