Liputan6.com, Riau - Kapal puskesmas keliling (terapung) tenggelam setelah menabrak kayu di perairan Pulau Nyamuk, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.
Kapal puskesmas terapung tersebut tenggelam pada Kamis, 11 Oktober 2018 malam. Empat orang penumpang dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana, korban yang meninggal dunia bernama Azhar, seorang aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di Puskesmas Pulau Nyamuk.
Advertisement
"Putri dari Azhar yang masih berusia enam tahun juga meninggal dunia," ucap Tjetjep, seperti dilansir dari Antara, Jumat (12/10/2018).
Kemudian, ucap dia, putra dari Eko, ASN di Puskesmas Pulau Nyamuk yang masih berusia enam tahun, juga meninggal dunia.
Selain itu, kata Tjetjep, apoteker bernama Rindang yang ditugaskan Kemenkes dalam program Nusantara Sehat juga tidak dapat diselamatkan.
"Sementara dua penumpang lainnya, Ibrahim, nakhoda puskesmas keliling dan Rohidah, istri Eko yang berstatus sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Puskesmas Nyamuk belum ditemukan,"Â ujar Tjetjep.
Sedangkan korban yang berhasil menyelamatkan diri, ucap dia, yakni ASN Puskesmas Nyamuk bernama Eko, seorang PTT di Puskesmas Pulau Nyamuk bernama Sari, Yuliana istri Azhar, seorang anak berusia tiga tahun, dan ibu dari Azhar.
"Korban yang berhasil menyelamatkan diri saat ini dirawat di Puskesmas Nyamuk. Sampai saat ini petugas masih mencari korban yang hilang. Kami masih memantau perkembangan, mudah-mudahan segera ditemukan," kata dia.
Tjetjep mengatakan, peristiwa maut itu terjadi Kamis malam sekitar pukul 20.00 WIB. Kapal yang terbuat dari fiber menghantam kayu berukuran besar sehingga oleng, dan tenggelam.
"Cuaca Kamis, 11 Oktober 2018 malam bagus, gelombang tidak kuat," jelas Tjetjep.
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Nahkoda Selamat
Amirirudin menjelaskan bahwa nakhoda kapal bernama Ibrahim. Ia ditemukan sudah berada di rumahnya di Pulau Nyamuk.
"Ibrahim (45), nakhoda kapal, sudah ditemukan di rumahnya di Pulau Nyamuk ," kata Amirudin kepada Liputan6.com, Jumat siang (12/10/2018)
Ibrahim ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB di rumahnya. Ibrahim bercerita bahwa saat insiden terjadi ia berusaha menyelamatkan diri ke hutan sambil menenangkan diri, setelah itu dia pulang ke rumahnya. Sementara Rohidah, istri Eko (PTT Puskesmas Nyamuk), belum ditemukan.
"Sementara ini tim gabungan pencarian korban sedang mencari satu korban lain," kata Kakansar Natuna.
Adapun dari seluruh korban yang meninggal, yakni Izhar (KTU Puskesmas Nyamuk), anak perempuan alm. Izhar umur 6 th, anak laki-laki Sdr. Eko umur 6 th (Eko PNS Puskesmas Nyamuk), dan Rindang (PTT Kemenkes tugas di Puskesmas Nyamuk).
Kemudianm lima korban selamat yang dirawat di Puskesmas Tarempa, yakni Eko (PNS Puskesmas Nyamuk), Sari ( PTT Puskesmas Nyamuk ), Yuliana istri Izhar, anak Izhar laki-laki umur 3 tahun dan Ibunya almarhum Izhar
Advertisement