Warga Diminta Aktif Ronda Memantau Gunung Merapi

Hujan abu terjadi sekitar 150 detik pada pukul 21.01 WIB dengan amplitudo 70 mm dan jarak luncur kurang lebih 1,2 km ke arah hulu Kali Gendol, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2019, 05:04 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2019, 05:04 WIB
Erupsi Gunung Merapi
Erupsi Gunung Merapi. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Klaten - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menyiapkan sekitar 25.000 masker untuk mengantisipasi abu dari letusan Gunung Merapi.

"Untuk hujan abu yang terjadi tadi malam (4 Januari, red) kami sudah mengirimkan 2.600 masker ke Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten," kata Kepala BPBD Kabupaten Klaten Bambang Giyanto di Klaten, Sabtu 5 Januari 2019.

Ia mengatakan hujan abu terjadi sekitar 150 detik pada pukul 21.01 WIB dengan amplitudo 70 mm dan jarak luncur kurang lebih 1,2 km ke arah hulu Kali Gendol, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Ia menuturkan, pada hari ini, hujan abu tipis kembali terjadi pada pukul 11.50 WIB di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang. Meski demikian, sejauh ini kondisi tersebut tidak berdampak pada aktivitas warga.

Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan ikut memantau langsung perkembangan aktivitas Gunung Merapi.

"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang karena aktivitas Merapi masih level waspada," katanya dilansir Antara.

Ia juga meminta masyarakat melanjutkan aktivitas ronda sekaligus memantau perkembangan Gunung Merapi. Terkait hal itu, ia merekomendasikan agar tidak ada aktivitas di luar kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana di sekitar puncak Gunung Merapi.

"Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk dan masyarakat yang tinggal di KRB (kawasan rawan bencana, red) lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," katanya.

Menurut dia, jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

"Kami juga meminta agar masyarakat tidak terpancing isu-isu mengenahi erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya