Ribuan Pelaku Wisata di Sulteng Kehilangan Pekerjaan

Daerah-daerah terdampak bencana di Indonesia perlu perhatian khusus untuk bangkit membangun kembali potensi pariwisatanya.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 22 Jan 2019, 01:00 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 01:00 WIB
Wisata Palu dan Donggala
Wisata Palu dan Donggala. (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Palu - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mencatat sedikitnya 1.000 pelaku usaha di sektor industri pariwisata di provinsi itu kehilangan pekerjaan akibat bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi, 28 September 2018 silam.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulteng I Nyoman Sariadijaya mengatakan para pelaku usaha itu umumnya bergerak di bidang kuliner di lokasi-lokasi destinasi wisata sepanjang Teluk Palu.

Selain pelaku usaha, juga terdapat 11 hotel berbintang di Kota Palu mengalami rusak berat, akibatnya 769 karyawan harus kehilangan pekerjaan.

"Saat ini pemerintah tengah mencari solusi bagaimana bisa memberdayakan mereka yang terdampak agar bisa kembali menjalankan usaha mereka," ujarnya, dilansir Antara.

Menurut dia, penanganan pemulihan pascabencana di bidang usaha pariwisata harus ditangani lintas sektor, karena bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Pariwisata semata.

"Penanganannya harus dilakukan bersama-sama dengan dinas terkait, sehingga proses pemulihan cepat tertangani," tambahnya.

Menurut Nyoman, kerusakan destinasi dan amenitas atau fasilitas pendukung industri pariwisata yang tersebar di tiga daerah terdampak bencana yakni Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi mencapai 30 persen.

Hingga kini, penerintah terus mendorong peningkatan sumber daya pariwisata kepada masyarakat dan pelaku industri pariwisata di destinasi yang terdampak bencana alam agar segera bangkit dari keterpurukan.

Upaya lain yang dilakukan yakni perbaikan sarana destinasi pariwisata terdampak serta mendukung pengembangan pemasaran di objek-objek wisata yang tidak terdampak bencana.

"Kami harap upaya ini secepatnya bisa memulihkan kondisi industri pariwisata di tiga daerah tersebut, karena sektor pariwisata merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi daerah," tutur Nyoman.

Ia juga optimistis sektor pariwisata Sulteng bisa bangkit kembali dengan memanfaatkan secara positif popularitas Kota Palu dan Sulteng baik skala nasional maupun dunia sehubungan dengan bencana yang terjadi untuk menujual objek-objek wisata unggulan di luar daerah yang tidak terdampak bencana seperti Taman Nasional Laut Kepulauan Togean, dan destinasi wisata budaya di Lembah Lore, Kabupaten Poso.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya