Marak Isu Serbuan Tenaga Kerja Tiongkok, Muslimah NU Gerebek Pabrik di Morowali

Rombongan Muslimah NU mengakui memang melihat ada tenaga kerja asing asal Tiongkok. Namun, jumlahnya hanya sekitar tiga ribu di antara pekerja asli Indonesia yang jumlahnya 32 ribu.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2019, 18:13 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2019, 18:13 WIB
Muslimah NU Telusuri Isu Serbuan TKA di Morowali
Rombongan muslimah NU saat berada di kawasan pabrik pengolahan stainless stell di kawasan PT IMIP. (Liputan6.com/IMIP)

Liputan6.com, Morowali - Maraknya informasi mengenai serbuan Tenaga Kerja Asing (TKA) di kawasan industri IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park), Morowali, Sulawesi Tengah membuat para Muslimah Nahdlatul Ulama (NU) bergerak untuk membuktikan kebenarannya.

Mereka pun melakukan kunjungan kerja ke IMIP. Selama dua hari, yakni 28 dan 29 Januari 2019, Muslimah NU melihat langsung situasi kawasan industri seluas dua ribu hektare itu.

Anggota Dewan Pakar Muslimah NU, Prof DR Hj. Masruroh yang turut dalam rombongan memberikan pernyataan saat kunjungan tersebut. Rombongan mengelilingi semua kawasan dari pabrik, pelabuhan, mess buruh, sampai ke dapur.

Masruroh mengakui memang melihat ada tenaga kerja asing asal Tiongkok. Namun, jumlahnya hanya sekitar tiga ribu di antara pekerja asli Indonesia yang jumlahnya 32 ribu.

"Kalau dikatakan seperti yang viral di sosial media (Facebook), bahwa ada ratusan ribu bahkan jutaan TKA Cina di Morowali, itu hanya hoaks," kata Masruroh yang juga mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu.

Jadi perbandingannya, dia melanjutkan, tenaga kerja asing asal Tiongkok hanya sekitar sembilan persen dari total pekerja di IMIP. Masruroh mensyukuri serapan tenaga kerja Indonesia di IMIP sangat besar.

"Dari penjelasan pihak IMIP, mereka (TKA) nantinya akan kembali ke negaranya setelah transfer teknologi kepada karyawan Indonesia selesai. Artinya, ini merupakan hal yang positif bagi kita semua karena skill tenaga kerja kita semakin bertambah," katanya.

 

 

Pemerintah Awasi Jumlah Tenaga Kerja Asing

Muslimah NU Telusuri Isu Serbuan TKA di Morowali
Rombongan muslimat NU saat meninjau kampus politeknik industri logam Morowali. (Liputan6.com/IMIP)

Keberadaan kawasan industri IMIP ini mempunyai dampak positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat Morowali secara khusus dan Indonesia secara umum. Sebagai pendidik, Masruroh mengapresiasi IMIP yang juga membuka Politeknik Industri Logam di Morowali.

"Lulusannya mendapat prioritas untuk bergabung di kawasan industri IMIP. Ini bagus sekali," katanya.

Masruroh berharap seleksi masuk Politeknik Industri Logam Morowali juga harus dilakukan ke daerah-daerah lain. Tujuannya, membuka peluang yang sama bagi lulusan SMA yang ada di daerah seperti Kalimantan dan Papua.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko berkali-kali menegaskan agar masyarakat jangan mudah termakan informasi palsu tentang serbuan Tenaga Kerja Asing.

"Kita tidak diam. Kita akan awasi industri yang menyalahi aturan," kata Moeldoko dalam keterangan tertulisnya Rabu, 30 Januari 2019.

Kantor Staf Presiden bahkan pernah mengirimkan belasan jurnalis untuk melakukan investigasi lapangan di kawasan IMIP, Agustus lalu. Selama di lapangan, para jurnalis bebas untuk melakukan penelusuran.

Saat itu, para jurnalis menemukan TKA asal Tiongkok yang bekerja di Morowali jumlahnya kurang dari sebelas persen dari total pekerja. Berkurangnya jumlah TKA dalam enam bulan terakhir, disebabkan pekerja konstruksi asal Tiongkok sudah banyak yang pulang.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya