Liputan6.com, Malang - Sebagian ruang layanan di RS Saiful Anwar atau RSSA Malang, Jawa Timur, gelap gulita hingga tengah malam, Rabu, 27 Februari 2019. Keluarga maupun pembesuk pasien pun juga tak bisa leluasa keluar masuk pasca peristiwa kebakaran panel listrik.
Genset sewaan RSSA Malang baru beroperasi sekitar pukul 20.00 WIB. Menerangi ruang Instalasi Gawat Darurat, Paviliun, Unit Gawat Darurat, dan sebagian Instalasi Rawat Inap. Sedangkan, Instalasi Rawat Jalan dengan fasilitas klinik dan laboratorium belum teraliri listrik.
Petugas keamanan rumah sakit berjaga ketat di depan pintu masuk. Keluarga maupun pembesuk pasien tak boleh masuk melalui Instalasi Rawat Jalan, akses utama di rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur itu, tetapi tetap diperkenankan keluar melalui pintu ini.
Advertisement
Baca Juga
Petugas pun menutup akses di ruang layanan itu dengan cara menggembok pintu utama itu sejak pukul 22.00 WIB. Keluarga pasien harus memutar sedikit lebih jauh melalui ruang layanan IGD dan UGD jika ingin keluar.
"Bapak saya dirawat di ruang 2. Kalau listrik padam sampai pagi ya khawatir, kan harus ganti infus. Kalau gelap kita bisa tak tahu infus habis," ujar Andi, salah seorang keluarga pasien di RSSA Malang, Rabu, 27 Februari 2019.
Hal serupa dikatakan Ahmad, keluarga pasien lainnya. Menurutnya, sangat ironis jika rumah sakit tak teraliri listrik selama beberapa jam. Ini menunjukkan ketidaksiapan manajemen rumah sakit mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa kapan pun terjadi.
"Ini kan rumah sakit besar milik pemerintah, kok bisa tak ada genset cadangan dan harus menyewa. Apa harus menunggu sehari lebih listrik kembali nyala," keluh Ahmad.
Sebelumnya, panel listrik berkapasitas 2,5 megawatt milik RSSA Malang meledak sekitar pukul 13.00 siang. Warga sekitar mendengar 4 kali bunyi ledakan disusul asap hitam pekat membumbung tinggi ke udara. Dugaan awal, overheat atau panas berlebih pada kabel panel.
Belum Normal
Direktur RSSA Malang, Restu Kurnia Cahyani mengakui jika sebagian ruang layanan belum bisa berfungsi lantaran aliran listrik belum normal sepenuhnya usai peristiwa kebakaran itu. Ruang administrasi dan Instalasi Rawat Jalan terpaksa masih padam.
"Genset sewaan sudah dipasang dan sementara ini ruang pelayanan diprioritaskan teraliri listrik lebih dulu," ujar Restu.
Di ruang layanan IGD dan unit perawatan khusus sendiri ada seratusan lebih pasien. Karena dinilai ruangan sudah penuh, sementara ini belum bisa menerima pasien baru. Restu menampik kabar yang menyebut rumah sakit tak melayani pasien.
"Fokus kami menangani pasien yang sudah ada lebih dulu, karena kondisi saat ini juga sudah penuh," dia menuturkan.
Pelayanan kepada pasien usai kebakaran panel listrik itu mengandalkan baterai untuk alat medis yang mampu bertahan 5-6 jam. Alat medis yang menggunakan tenaga cadangan dari baterai itu meliputi ventilator, alat cuci darah dan monitor.
"Kalau penyebab utama kebakaran kami menunggu hasil investigasi. Dugaan awal ya ada overheat pada kabel panel," ujar Restu.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement