Rencana Hidupkan Kembali Jalur Kereta Jawa Barat yang Mati, Erick Thohir: Nanti Kita Duduk Bersama

Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung soal reaktivasi jalur yang sempat vakum selama 30 tahun. Itu merujuk pada kereta api Cibatu-Garut yang kembali aktif pada 2022.

oleh Arief Rahman H Diperbarui 23 Apr 2025, 14:10 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 14:10 WIB
Petugas teknisi PT KAI dan pekerja melakukan perbaikan jalur rel kereta api yang terdampak banjir di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025).
Petugas teknisi PT KAI dan pekerja melakukan perbaikan jalur rel kereta api yang terdampak banjir di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025). (Foto: Dokumentasi BNPB).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi rencana reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat. Dia menyinggung aktivasi jalur yang sempat setop selama 30 tahun.

Diketahui, rencana reaktivasi jalur KA diungkap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Jalur kereta api yang bakal direaktivasi antara lain adalah jalur Bandung-Pangandaran.

Erick Thohir mengaku masih menunggu pembahasan wacana tersebut, mengingat PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator perkeretaapian di Indonesia.

Erick menyinggung soal reaktivasi jalur yang sempat vakum selama 30 tahun. Itu merujuk pada kereta api Cibatu-Garut yang kembali aktif pada 2022.

"Yang pasti kan waktu itu kita sudah mengantisipasi rute yang dulu mati kan, Garut, sebelumnya Garut ke Bandung supaya langsung connect ke Jakarta, itu sudah mulai," ungkap Erick kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, dikutip Rabu (23/4/2025).

Adapun, reaktivasi jalur itu dilayani oleh KA Garut Cibatuan mulai beroperasi kembali pada 25 Maret 2022. Sebelumnya, rute ini berhenti beroperasi pada 1983.

Terkait dengan reaktivasi jalur lainnya, Erick masih menunggu pembahasan bersama KAI. "Nah apakah nanti juga dikembangkan nanti kita duduk sama KAI. Saya belum ketemu sama KAI," kata dia.

 

Kemenhub Jawab Tantangan Reaktivasi Jalur KA

Rel kereta api
Perawatan jalur kereta api di Jawa Barat dilakukan oleh petugas menjelang masa angkutan Lebaran 2023. (sumber foto: Humas PT KAI Daop 2 Bandung)... Selengkapnya

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal menjawab tantangan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi. Dia bakal menyanggupi reaktivasi jalur kereta api di Jabar.

Dia menuturkan, kereta rel listrik (KRL) Commuter Line telah merambah kota-kota selain aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

"KRL sudah berkembang. Kita sudah sampai ke Jogja, Bandung, dan Surabaya. Ini akan kami terus meningkatkan," kata Risal dalam Peringatan 100 Tahun KRL, di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (22/4/2025).

Dia mengatakan, ada rencana reaktivasi jalur di Jawa Barat. Risal menyambut tantangan tersebut dan ikut mengajak para petinggi grup perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

"Terakhir kemarin Pak Gubernur Jawa Barat juga pun sudah woro-woro keluar 'kami siapkan anggaran Rp 20 triliun, kita lakukan reaktivasi-reaktivasi'. Kita terima tantangan itu Bapak Ibu ya, kalian siap ya. Kita terima tantangan itu," ungkap Risal.

 

Buka Opsi KRL

Jalur Rel Kereta Api (KA) Bogor-Sukabumi.
Lebih dari 2.000 bangunan di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, bakal tergusur proyek pembangunan double track atau jalur rel ganda kereta api (KA) Bogor-Sukabumi.... Selengkapnya

Dia membuka kemungkinan layanan yang diberikan adalah KRL jika memang yang diaktivasi adalah jalur kereta listrik. Nantinya, pemerintah pusat akan menyediakan sarana infrastrukturnya.

"Kalau rangkaian operator, sarananya saja, infrastruktur," kata Risal.

Hanya saja, belum ada bahasan lebih lanjut antara Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Nanti kita bahas. Kita nunggu dari Gubernurnya. Itu baru keluar sebentar kok, belum kita bahas (lebih jauh)," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya