Bikin Haru, Bapak di Aceh Diwisuda Gantikan Anaknya yang Meninggal Usai Skripsi

Suasana mulai haru saat Bukhari naik ke podium wisuda setelah nama anaknya dipanggil melalui pengeras suara.

oleh Rino Abonita diperbarui 28 Feb 2019, 09:29 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2019, 09:29 WIB
Bapak Diwisuda
Bukhari lengkap dengan toga naik ke podium wisuda yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Arraniry Banda Aceh, Kamis (27/2/2019). (Liputan6.com/ Rino Abonita)

Liputan6.com, Aceh - Di rumah Bukhari (57) tentu saja tidak terpajang foto Rina Muharami sedang mengenakan topi wisuda dan baju toga. Putrinya itu berpulang sebelum sempat mengenakan atribut wisuda.

Rina sejatinya ikut dalam barisan wisudawan dan wisudawati saat acara wisuda yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Arraniry Banda Aceh, Rabu, 27 Februari 2019. Namun, Rina meninggal dunia tepat sehari setelah ia menyelesaikan sidang skripsi pada 24 Januari 2019 lalu.

Anak pertama pasangan Bukhari-Nur Bayani itu meninggal karena penyakit asam lambung yang dideritanya. Mahasiswi Prodi Kimia, Fakultas Tarbiyah itu meninggal pada 5 Februari 2019, setelah sempat dibawa ke rumah sakit.

"Pulang sidang almarhum masuk rumah sakit. Kabarnya, asam lambungnya meningkat tinggi. Malam sakit, besoknya meninggal. Pada 24 Januari dia juga sempat koma," ujar bagian akademik juga salah seorang panitia wisuda UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Saiful Efendi kepada Liputan6.com, Rabu malam (27/2/2019).

Bukhari tidak pernah menyangka, kiranya dia yang akan mewakili putrinya menjadi sarjana. Seperti kebanyakan orangtua yang menghadiri acara wisuda anak mereka, Bukhari tampak rapi mengenakan kemeja berhias peci hitam saat menghadiri wisuda anaknya.

Suasana mulai haru saat Bukhari naik ke atas podium setelah nama anaknya dipanggil melalui pengeras suara. Dia tidak dapat menyembunyikan kesedihan dari raut mukanya, terlebih, saat Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Warul Walidin memeluk pria yang kesehariannya bekerja sebagai petani itu.

Tak ada sujud simpuh atau peluk haru yang diterima Bukhari seperti yang sering dilakukan seorang anak kepada orangtuanya dalam acara wisuda. Hanya sebuah map berisi surat keterangan lulus (SKL) menggantikan semua itu.

"Itu (SKL, red) nanti kita simpan sebagai kenang-kenangan karena dari awal saya sudah menguliahkan almarhum. Seharusnya, dia yang pertama mendapat gelar sarjana di keluarga," ujar Bukhari, kepada Liputan6.com.

Sebagai wujud rasa syukur, Bukhari akan menggelar kenduri di rumahnya, di Desa Cot Rumpun, Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar. Kenduri juga digelar untuk mengirimkan doa kepada almarhumah anaknya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya