Gigih Memburu Beasiswa, Santriwati Purbalingga Menaklukkan Swedia

Ia lolos seleksi beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 30 Mar 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2019, 15:00 WIB
Ika Nur Atikoh, santri Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, Purbalingga peraih beasiswa LPDP S2 di Swedia. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)
Ika Nur Atikoh, santri Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, Purbalingga peraih beasiswa LPDP S2 di Swedia. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purbalingga - Pondok pesantren kerap diidentikkan dengan kesan kuno dan tak mengikuti zaman. Terkadang, pangkal soal munculnya anggapan itu sepele, kebanyakan pesantren memang membatasi penggunaan ponsel, terutama untuk santri-santri muda usia.

Padahal, sebenarnya, pembatasan itu dilakukan untuk membuat santri lebih fokus pada proses pembelajaran yang ada di pesantren. Jadwal padat memerlukan konsentrasi dan energi yang tinggi.

Seusai sekolah umum misalnya, santri masih pula memiliki kewajiban mempelajari berbagai kitab keagamaan. Pendek kata, tugas santri lebih berat dibanding siswa yang tak tinggal di pondok pesantren.

Hasilnya, satu per satu prestasi berhasil diraih para santri. Salah satu buktinya tersemat pada sosok santri perempuan di Purbalingga ini.

Baru-baru ini, keluarga besar Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Desa Kembangan Kecamatan Bukateja, Purbalingga tengah berbahagia. Salah satu alumni santrinya, Ika Nur Atikoh, memperoleh beasiswa pendidikan program magister atau S2 di Swadia

Ia lolos seleksi beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Ika akan berangkat ke Swedia pada tahun 2020 seusai mengikuti pembekalan.

Santri berusia 24 tahun ini mengambil bidang keilmuan Medicine Program Studi Master’s Programme in Public Health Sciences, Karolinska Institutet, Swedia.

Keberhasilan Ika memperoleh beasiswa LPDP ini ternyata tak mudah. Ini adalah kali kedua alumni pesantren Minhajut Tholabah yang juga kerap disebut Pesantren Minthol mendaftar dalam program beasiswa tersebut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perjuangan Ikan Peroleh Beasiswa LPDP

Ika Nur Atikoh, santri Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, Purbalingga peraih beasiswa LPDP S2 di Swedia. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)
Ika Nur Atikoh, santri Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, Purbalingga peraih beasiswa LPDP S2 di Swedia. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

"Tahun lalu sempat daftar, namun belum lolos seleksi. Tahun ini coba lagi, alhamdulillah lolos dan diterima di Karolinska Institutet Swedia," katanya, dikutip dari keterangan tertulis Pemkab Purbalingga, Senin 25 Maret 2019.

Ika juga merupakan santri lulusan MTs dan MA Minhajut Tholabah. Kemudian Ika menerima beasiswa Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kemenag saat menempuh S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

"Awalnya, seleksi dulu dari pihak sekolah kemudian tes di Provinsi. Alhamdulillah diterima di Prodi Kesehatan Masyarakat di UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, lulus tahun kemarin," dia menerangkan.

Dia pun berpesan untuk generasi muda, khususnya di Kabupaten Purbalingga untuk terus berusaha mencapai cita-citannya. Perjuangan dan doa diyakini akan membuahkan hasil maksimal.

Kiai Basyir Fadlulloh, Ketua Umum Yayasan Minhajut Tholabah bangga santrinya mampu berprestasi. Menurut dia, prestasi yang ditorehkan santrinya ini adalah buah dari kerja keras dan pantang menyerah.

"Ia santri yang rajin dan menyukai tantangan. Selain itu ia tekun dan disiplin dalam belajar," kata Basyir.

Ia juga berpesan agar prestasi Ika itu menginspirasi santri lain untuk berprestasi.

Beasiswa LPDP adalah salah satu program beasiswa unggulan dari pemerintah Indonesia yang memungkinkan ribuan mahasiswa Indonesia menempuh pendidikan tinggi di luar negeri secara gratis.

Beasiswa LPDP berlaku untuk jenjang pendidikan S2 ke atas yang meliputi beasiswa magister dan doktor, beasiswa tesis dan disertasi, beasiswa afirmasi, beasiswa spesialis kedokteran, dan Presidential Scholarship. Beasiswa tersebut akan menanggung seluruh biaya pendidikan dan biaya hidup mahasiswa 100 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya