Kabar Perampasan Logistik Pemilu dan Teror KKB Jelang Pencoblosan di Papua

Anggota Polri yang tergabung dalam pengamanan pemilu diminta waspada mengingat di sejumlah wilayah khususnya di kawasan pegunungan tengah masih ada kelompok bersenjata.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Apr 2019, 15:30 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2019, 15:30 WIB
Banner Infografis Pemulihan Keamanan di Papua Pasca-Penembakan Pekerja
Banner Infografis Pemulihan Keamanan di Papua Pasca-Penembakan Pekerja. (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jayapura - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Martuani Sormin mengatakan, situasi kamtibmas di wilayah hukum setempat menjelang pemilu, Rabu (17/4/2019) cukup kondusif.

Situasi kamtibmas di Papua secara keseluruhan kondusif dan anggota di polres-polres sudah ditambah personelnya dari Jayapura.

"Pengiriman personel dari Polda Papua sudah dilakukan sejak minggu lalu dan nantinya akan digeser ke distrik-distrik,” kata Irjen Sormin kepada Antara di Jayapura.

Mantan Kadiv Propam Mabes Polri itu mengatakan, untuk pengamanan pemilu Polda Papua menyiagakan 7.500 personel yang sebagian besar sudah berada di polres-polres, bahkan ada yang sudah berada di distrik atau polsek.

Pengerahan anggota Polri yang bertugas dalam pengamanan pemilu sudah dilakukan dan beberapa saat ini sudah di distrik-distrik karena pihaknya akan memusatkan anggota di distrik sehingga bila ada gangguan dapat dengan mudah dikerahkan.

Anggota Polri yang tergabung dalam pengamanan pemilu diminta waspada mengingat di sejumlah wilayah khususnya di kawasan pegunungan tengah masih ada kelompok bersenjata.

"Walaupun situasi kamtibmas kondusif namun demikian pihaknya berharap anggota tetap waspada," kata Irjen Sormin.


Tidak Ada Perampasan Logistik Pemilu

Simulasi Pemilu 2019
Petugas KPPS memperlihatkan contoh surat suara kepada pemilih saat simulasi pemungutan dan pencoblosan surat suara Pemilu 2019 di Taman Suropati, Jakarta, Rabu (10/4). Simulasi itu untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan saat pencoblosan pemilu pada 17 April nanti. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jayawijaya, Provinsi Papua, Sonimo Lani memastikan tidak ada perampasan logistik Pemilu 2019 saat pendistribusian ke lapangan.

Sonimo Lani di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya mengatakan, pendistribusian logistik ke 40 distrik sudah dilakukan tanggal 14-15 April.

"Tidak ada aksi perampasan kotak suara di jalan. Kemarin kita sudah salurkan untuk 10 distrik dan hari ini lagi kita salurkan," katanya dilansir Antara.

KPU berupaya agar pada Senin seluruh logistik pemilu Presiden dan wakil, serta anggota legislatif sudah sampai ke 40 distrik di sana.

"Tidak ada kendala. Cuma yang kita antisipasi adalah terjadi hujan, misalnya seperti yang terjadi saat pendistribusian logistik ke Distrik Pupugoba. Ada beberapa yang basah, tetapi kita sudah amankan baik," katanya.

Ia juga mengatakan salah satu distrik yang pendistribusiannya menggunakan jalur udara, sudah diangkut sehingga masyarakat di sana siap menyalurkan hak politik.

"Distrik Trikora tadi sudah diangkut dengan menggunakan helikopter. Kami targetkan empat kali drop langsung ke distrik. Kita di kali per-jam (biaya distribusi gunakan helikopter) itu Rp35 juta per jam. Sehingga nanti dikali empat," katanya.

Sonimo memastikan pendistribusian logistik ke 40 distrik yang menggunakan jalur darat dan helikopter ini dikawal petugas KPU, Bawaslu termasuk aparat keamanan.


Teror KKB Tidak Menghambat Pemilu

Simulasi Pemilu 2019
Warga memasukkan jarinya ke dalam botol berisi tinta saat simulasi pemungutan dan pencoblosan surat suara Pemilu 2019 di Taman Suropati, Jakarta, Rabu (10/4). Simulasi dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan saat pencoblosan pemilu pada 17 April nanti. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kapolres Jayawijaya, Provinsi Papua AKBP Tonny Ananda Swadaya memastikan teror yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada satu hari lalu, tidak menghambat pemilu di Kabupaten Nduga.

Ajun Komisaris Besar Polisi, Tonny Ananda Swadaya mengatakan, kelompok itu sempat mengeluarkan beberapa tembakan namun situasi masih terkendali.

"Hal menonjol terakhir adalah di Distrik Keneyam. Cuma teror-teror buang tembakan. Kemarin kelompok itu sempat mengeluarkan tembakan untuk mengancam masyarakat," katanya.

Ia memastikan penyelenggaraan pemilu di Nduga tetap dilaksanakan.

"Mereka (pemerintah dan penyelenggara) sepakat ditetapkan di Keneyam. Terus kemudian kepala daerah sudah koordinasi dengan kepala distrik semua menyangkut keamanan," katanya dilansir Antara.

Tonny juga menyebutkan khusus untuk pengungsi Nduga yang berada di kabupaten lain, tetap menyalurkan hak politik.

"Masyarakat yang mengungsi mereka tetap melaksanakan di wilayah masing-masing. Nanti ada kebijakan juga di Lanny Jaya (pengungsi Nduga di Kabupaten Lanny Jaya) akan didatangi," katanya.

Mantan Kapolres Lanny Jaya ini mengatakan pihaknya telah mendapat bantuan personel dari Kalimantan Timur sebanyak 80 orang, dari Polda Papua sekitar 50 orang, Brimob 40 orang.

"Yang dari Kaltim sudah tiba tiga hari lalu. Personel ini ada yang siaga di Wamena, ada yang dikirim ke Kabupaten Yalimo," katanya.

Menurut dia pendistribusian personel nantinya melalui jalur darat dan juga jalur udara. "Pengawalan kita sudah mempersiapkan diri. Kita carter pesawat," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya