Liputan6.com, Kediri - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mempunyai jurus jitu untuk menurunkan harga bawang putih selama bulan suci Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri 2019. Pasalnya, harga bawang putih saat ini menunjukkan tren kenaikan.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri telah menggelar rapat koordinasi yang dihadiri Wali Kota Kediri Abdullah Abu bakar, Kepala Bank Indonesia Kediri, Musni Hardi, serta sejumlah satuan kepala kerja yang membidangi Perekonomian, serta satgas pangan dari pihak kepolisian.
Advertisement
Baca Juga
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, hasil rapat koordinasi tim TPID Kota Kediri memutuskan jika pada bulan April-Mei 2019 angka inflasi Kota kediri diperkirakan maksimal mencapai 0,1 persen.
"Dari hasil tinjauan maupun sidak langsung di sejumlah pasar tradisional, diketahui komoditas sayuran jenis bawang putih yang mendominasi penyumbang inflasi untuk kebutuhan pangan," tuturnya, Senin (6/5/2019).
Abdullah Abu Bakar menjelaskan, penyebab tingginya harga bawang putih di pasar karena adanya keterlambatan pasokan bawang putih impor yang masuk ke Indonesia.
"Termasuk bawang putih yang paling mendominasi, karena ada faktor impornya telat. Tapi sudah dipastikan bahwa sudah ada barang 15 ribu ton yang datang ke Jawa Timur akan didistribusikan," kata Wali Kota.
Rapat koordinasi tersebut juga menghasilkan keputusan bersama yakni pemerintah daerah akan menggelar pasar murah di sejumlah kantor kelurahan yang ada di Kota Kediri. Pasar murah mulai dilaksanakan tanggal 7 hingga 28 Mei 2019. Dengan adanya operasi pasar, Wali Kota meyakini nantinya membawa dampak terhadap turunnya harga bawang putih.
"Insya Allah dalam tempo sesingkat-singkatnya, akan terjadi penurunan harga bawang putih. Termasuk operasi pasar akan kita jadikan paket 1 kiloan. Tidak boleh lebih dari itu untuk satu orang," dia menandaskan.
Simak video pilihan berikut ini: