Buah Manis Polisi di Blora Menggendong Kakek Difabel Saat Pemilu 2019

Ini aksi luar biasa yang dilakukan kepolisian, ceritanya sampai Mabes Polri, karena memang tugas polisi itu harus populis dan humanis.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 09 Mei 2019, 05:03 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2019, 05:03 WIB
Penghargaan kepada polisi
Penghargaan kepada polisi (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Sebanyak 4 polisi yang menggendong kakek difabel saat akan menggunakan hak pilihnya di pemilu 2019 pada 17 April lalu mendapatkan penghargaan dari Polres Blora.

Penghargaan diberikan langsung oleh Kapolres Blora, AKBP Antonius Anang dalam upacara kenaikan pangkat yang berlangsung di Mapolres Blora, Rabu (8/5/2019).

Petugas yang mendapatkan penghargaan itu adalah, Aipda Eko Hery Wibawanto, Aipda Intarto, Bripka Achmad Nur Kholik dan Aipda Rudi Setyanto.

Ke empat polisi itu mendapat penghargaan atas aksinya menggendong seorang kakek stroke bernama Mardiyono (80) warga Kelurahan Tegalgunung Blora untuk menggunakan hak pilihnya untuk datang ke TPS.

Kapolres Blora, AKBP Antonius Anang mengatakan, penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi Polri terhadap para anggotanya.

"Ini aksi luar biasa yang dilakukan kepolisian, ceritanya sampai Mabes Polri, karena memang tugas polisi itu harus populis dan humanis," kata Kapolres Anang.

Aksi Spontan

Penghargaan kepada polisi
Penghargaan kepada polisi (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Kapolres meminta, baik Kapolsek maupun kasat untuk mengusulkan setiap anggotanya yang pantas dan layak mendapatkan penghargaan ke dirinya.

"Bagi pimpinan, Kapolsek, Kasat maupun Kabag, tolong diusulkan siapa anggotanya yang pantas dan layak untuk mendapatkan penghargaan," Pinta Kapolres Anang.

Aipda Eko Heri Wibawanto ditemui setelah menerima penghargaan, mengaku tidak mengira aksinya itu berbuah manis. Menurutnya, aksi gendong itu dilakukan spontan bersama anggota Bhabinsa dan Satlantas Blora.

"Saya kan bhabin tegalgunung, jadi sering koordinasi dengan warga situ. Pertama mbahnya gak mau. Saya bilang, Mbah saya cuma ngantar. Mbahnya akhirnya mau. Saya gendong sampai TPS, jaraknya 200 meteran, lumayan sampai keringetan," ungkap Aipda Eko Kepada Liputan6.com.

"Setelah nyoblos, saya gendong lagi pulang ke rumah," tambah Aipda Eko.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya