Usai Lebaran, Peminat Calon Juru Kasir Minimarket Ritel di Garut Membeludak

Memiliki daerah yang cukup luas, potensi pegawai minimarket ritel cukup terbuka lebar di Garut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 18 Jun 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2019, 20:00 WIB
Ratusan pelamar calon pegawai alfamart Garut nampak menyemut menunggu panggilan interview kerja di salah satu ritel terbesar tanah air tersebut
Ratusan pelamar calon pegawai alfamart Garut nampak menyemut menunggu panggilan interview kerja di salah satu ritel terbesar tanah air tersebut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Lebaran usai saatnya mencari kerja. Sekitar 450 orang yang mayoritas Anak Baru Gede (ABG) tampak antre di salah kantor cabang minimarket ritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart, cabang Bandung 1, di Jalan Pembangunan, Garut, Jawa Barat.

Mereka tengah bersaing dalam proses wawancara perusahaan memperebutkan posisi sebagai pegawai toko ritel itu untuk penempatan wilayah Garut.

"Saya terpaksa menginap di rumah saudara, sebab tesnya lumayan pagi," ujar Angkasa Budiardiansyah (19), salah satu peserta tes dari Kecamatan Pamengpeuk, di sela-sela menunggu panggilan, Senin, 17 Juni 2019.

Alumnus SMA 5 Garut itu mengatakan, ujian kerja di minimarket ritel itu diharapkan bisa menambah pengalaman dalam dunia kerja. "Kebetulan saya juga tes polisi tahun ini, tapi gagal, ya saya coba saja di sini dulu," ujar warga Garut Selatan tersebut.

Menurut dia, pengalaman kerja sangat dibutuhkan untuk menambah jam terbang dalam dunia usaha. "Sebenarnya ingin usaha, tapi terkendala soal modal, sekarang tambah dulu pengalaman," kata dia.

Hal senada disampaikan Rifki Nugaraha (19), peserta lainnya asal Kecamatan Cisurupan. Menurut dia, kerja di minimarket ritel tersebut bisa menambah pengalaman di dunia kerja. "Apalagi saya menyenangi kerja dalam ruangan daripada di luar," kata dia.

Salah satu alumnus Madrasah Aliyah Nurul Huda, Cisurupan, Garut, ini menyatakan, kerja di dalam ruangan relatif lebih mudah dibanding dengan kerja di lapangan. "Tapi sebenarnya sama saja, intinya kita harus profesional dan memberikan pelayanan terbaik bagi pembeli," kata dia.

Meskipun jumlah pelamar cukup banyak, dengan dandanan hitam putihnya, ia tampak optimistis bisa lolos menjadi bagian pegawai minimarket itu. "Insya Allah bakal keterima," ujar dia yakin.

 

Tinggi Peminat

Sambil bercengkrama, para pelamar calon pegawai alfamart Garut, Jawa Barat nampak degdegan menunggu hasil pengumuman kelulusan
Sambil bercengkrama, para pelamar calon pegawai alfamart Garut, Jawa Barat nampak degdegan menunggu hasil pengumuman kelulusan (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

HRD PT Sumber Alfaria Trijaya TBK, cabang Bandung 1 Agni Siswaya menyatakan, setiap pengumuman pembukaan lowongan baru Alfamart dibuka, jumlah peminatnya cukup tinggi. "Ada sedikit kebanggaan bagi mereka," ujarnya.

Sebagian besar pelamar yang datang didominasi kalangan pelajar yang baru lulus 1-2 tahun terakhir. "Tapi ada juga yang sudah beberapa kali daftar, mereka terus mencoba," kata dia.

Pola penempatan kerja di ritel dekat tempat tinggal pelamar, serta sejumlah insentif yang diberikan menjadi salah satu faktor penarik tingginya peminat. "Belum lagi kami siapkan juga BPJS dan insentif lembur lainnya," kata dia.

Dari sekitar 450 yang mendaftar, hanya sekitar 250 yang akan diterima sebagai peserta yang lulus tes. "Tapi dari jumlah itu biasanya hanya sekitar 100 yang langsung ditempatkan kerja dengan segera," ujarnya.

Saat ini, jumlah Alfamart di Garut sekitar 200 unit yang tersebar di 42 kecamatan. "Mereka akan disebar dan diprioritaskan sesuai letak toko," kata dia.

Dipilihnya momen pascalebaran, ujar dia, sebab berdasarkan pengalaman sebelumnya, banyak lowongan untuk kepala toko, asisten toko, dan kru. "Rata-rata satu gerai membutuhkan 5-13 orang, tergantung jam kerja toko bersangkutan," ujarnya.

Ia mengaku potensi tenaga kerja semi profesional untuk Alfamart di Kabupaten Garut cukup melimpah. "Setahun bisa sampai ribuan yang melamar," kata dia.

Bagi mereka yang telah lulus, lembaganya berharap bisa menunjukkan profesionalisme dan etos kinerja yang tinggi. "Sebab jika bermalas-malasan, masih banyak yang ngantri lainnya," dia memungkasi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya