Jejak Harimau Besar Bikin Resah Warga, Ini Cara Menghadapinya

Harimau atau Datuk Belang kembali muncul di Kecamatan XIII Koto Kampar setelah warga menemukan jejaknya. BBKSDA Riau menurunkan tim untuk memasang kamera pengintai.

oleh M Syukur diperbarui 30 Jun 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2019, 12:00 WIB
Jejak harimau atau Datuk Belang yang pernah ditemukan warga di jalan menuju kebun.
Jejak harimau atau Datuk Belang yang pernah ditemukan warga di jalan menuju kebun. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Dalam beberapa hari terakhir, warga Desa Sibiruang, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, dikagetkan dengan temuan jejak Harimau Sumatra. Temuan jejak si Datuk Belang berukuran besar ini tak jauh dari pemukiman dan kebun warga sekitar.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah melihat foto jejak harimau melalui media sosial. Senin depan (1/7/2019) petugas akan ke lokasi kemunculan Datuk Belang serta melakukan sosialisasi.

Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BBKSDA Riau, Bintang Hutajulu, jejak itu dilihat dari ukurannya bisa dipastikan milik harimau dewasa. Hanya saja, berapa jumlah individu yang melintas di desa itu belum bisa dipastikan.

"Untuk memastikan jumlahnya, nanti dipasang kamera pengintai untuk merekam penampakannya," sebut Bintang, Sabtu 29 Juni 2019.

Bintang menyatakan, masyarakat sekitar khawatir dengan penemuan jejak ini. Apalagi lokasi ditemukan jejak merupakan jalan yang sering digunakan warga untuk ke kebun.

Meski demikian, warga sekitar tetap nekat ke kebun karena cuma itulah satu-satunya sumber mengais rezeki. Wargapun diminta tidak beraktivitas sendirian di kebun dan pulang ke rumah secara bersamaan.

"Jangan sendirian, warga harus hati-hati karena lokasi penemuan jejak merupakan perlintasan harimau," ucap Bintang.

Cara Menghadapi Harimau

Harimau Sumatra atau Datuk Belang yang pernah terekam kamera pengintai BBKSDA Riau.
Harimau Sumatra atau Datuk Belang yang pernah terekam kamera pengintai BBKSDA Riau.

Beberapa langkah menghadapi saat bertemu harimau sudah diajarkan petugas yang lebih duluan turun ke lokasi. Salah satunya tidak menimbulkan gerakan spontan ketika harimau muncul di depan mata.

"Kemudian jangan membelakangi, hindari tempat harimau bisa bersembunyi atau mengintai, kalau diserang lakukan perlawanan berhadap-hadapan," sebut Bintang.

Temuan jejak harimau di kecamatan tersebut tidak hanya kali ini saja. Pada 2018 lalu, jejak harimau juga pernah ditemukan di Desa Muara Takus. Jejak juga ditemukan dekat pemukiman dan kebun warga.

BBKSDA Riau mengirimkan tim ke sana dan memasang kamera pengintai. Hanya saja, petugas tidak pernah melihat langsung kemunculan ataupun rekaman aktivitas harimau, kecuali jejaknya saja.

"Mungkin hanya melintas. Walau begitu, kita tetap memandang serius hal ini dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat," jelasnya.

Bintang mengatakan, Desa Sibiruang dan Muara Takus berdekatan kawasan Suaka Margasatwa Rimbang Baling. Sementara Rimbang Baling sendiri jika dilihat lebih jauh juga berhubungan dengan Taman Nasional Batang Gadis.

Batang Gadis di Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu rumah harimau. Kawasan itu masih terjaga sangat baik serta berbukit dan masih banyak pakan kesukaan harimau.

"Hutannya masih bagus di sana dan menjadi rumah harimau. Jadi mungkin daerah sana menjadi area jelajah harimau," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya