Mengintip Keintiman Sajian Konser Tanpa Suara di Purwokerto

Pertunjukan unik bertajuk Rame-Rame Minim Suara di Purwokerto ini adalah sebentuk kampanye antipolusi suara.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 08 Jul 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2019, 21:00 WIB
Pertunjukan bertajuk Rame-Rame Minim Suara, Umah Kopi, Sumampir, Purwokerto, Jumat malam (5/7/2019). (Foto: Liputan6.com/Swarasunyi/Muhamad Ridlo)
Pertunjukan bertajuk Rame-Rame Minim Suara, Umah Kopi, Sumampir, Purwokerto, Jumat malam (5/7/2019). (Foto: Liputan6.com/Swarasunyi/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purwokerto - Lazimnya, konser musik penuh dengan dentuman yang keluar dari perangkat suara ribuan watt. Namun, pertunjukan yang tersaji di Umah Kopi, Sumampir, Purwokerto, Jumat malam, 7 Juli 2019, lalu memang beda. Pertunjukan unik ini tanpa polusi suara.

Konser musik nyaris tanpa suara. Kalau pun pengunjung hendak mendengar lebih keras, ia mesti memakai headphone alias penyuara kuping.

Pertunjukan malam itu begitu sunyi dan intim. Pengunjung mendengar, menikmati, mengetukkan kaki, dan sesekali turut berdendang, juga dalam sunyi.

Acara bertajuk Rame-Rame Minim Suara yang digagas oleh Swarasunyi bekerjasama dengan Umah Kopi Purwokerto dan Acarakita Indonesia itu justru terasa tenang. Tak ada bising yang mengganggu dari pertunjukan unik ini.

"Jadi di sinilah uniknya acara yang kami beri tajuk Rame-Rame Minim Suara ini," kata pegiat Swarasunyi Purwokerto, Lij Imam Nurrokhman, dalam keterangannya, Minggu malam, 7 Juli 2019.

Pertunjukan unik bertajuk Rame-Rame Minim Suara di Purwokerto ini adalah sebentuk kampanye antipolusi suara. Swarasunyi menawarkan konsep acara yang intim, tetapi tanpa suara bising yang mengganggu lingkungan sekitarnya.

"Untuk di Kota Purwokerto sendiri memang baru pertama kali diadakan, tapi untuk di Kabupaten Banyumas sudah tiga kali ini diadakan setelah sebelumnya di Sanggar Hirataka Banyumas dan Jego's Studio Kebasen," ucapnya.

Sejumlah penampil hadir membuai pengunjung pertunjukan unik ini. Genta Garby Love&Share yang merupakan musisi lawas era 90-an membuka konser musik sunyi ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Pesulap dan Stand Up Comedy Tanpa Pengeras Suara

Pertunjukan bertajuk Rame-Rame Minim Suara, Umah Kopi, Sumampir, Purwokerto, Jumat malam (5/7/2019). (Foto: Liputan6.com/Swarasunyi/Muhamad Ridlo)
Pertunjukan bertajuk Rame-Rame Minim Suara, Umah Kopi, Sumampir, Purwokerto, Jumat malam (5/7/2019). (Foto: Liputan6.com/Swarasunyi/Muhamad Ridlo)

Pertunjukan musik disempurnakan oleh, Bird, solois asal negeri Jiran Malaysia, dan juga grup musik Hyndia yang saat ini sedang promo album kedua bertajuk Winter Song.

Malam itu, dua komika Purwokerto, Adit dan Koko tampil mengocok perut pengunjung. Selanjutnya, ada pula penampilan pesulap Purwokerto, Kim Van Disel dengan pertunjukan fakirnya.

"MC, langsung oleh Gestra Julio, tim Swarasunyi, Jakarta," ujar Lij, yang juga pendiri musikpurwokerto.com.

Aga Maulana, gitaris Hyndia mengatakan, tampil di gelaran Rame-Rame Minim Suara dengan konsep sunyi ini merupakan yang pertama dilakukan. Ia senang bisa memperoleh kesempatan bereksperimen.

"Ini yang memang menjadi solusi dalam sebuah pertunjukan musik. Hal yang baru bagi Hyndia dan pasti kami apresiasi," ucap Aga.

Bagi komika Adit dan pesulap Kim Van Disel, pertunjukan sunyi ini adalah tantangan baru. Mereka langsung mengiyakan saat pertama ditawari tampil dengan perlengkapan suara beda. Konsep itu juga pertama kali dilakukan selama bergelut di komunitasnya masing-masing.

Lij Imam berharap bakal ada lagi konsep pertunjukan silent di Purwokerto. Tentu dengan konten berbeda seperti yang dilakukan di Jakarta dan kota besar lain.

"Sudah pasti saya terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk konsep silent yang bisa digunakan sebagai salah satu solusi kampanye antipolusi suara," dia menegaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya