Penantian Keluarga Kakek Tapsirin yang Hilang di Tanah Suci

Keluarga anggota jemaah haji asal Palembang, Tapsirin, masih menanti kepulangan kakek berusia 81 tahun yang hilang di Tanah Suci.

oleh Nefri Inge diperbarui 03 Sep 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 04:00 WIB
Penantian Keluarga Jamaah Haji Asal Palembang yang Hilang di Tanah Suci
Tapsirin Wajat Ratam (81), salah satu jamaah haji kloter 11 asal Palembang yang menghilang di tanah suci mekkah (Dok. Foto pribadi keluarga Tapsirin / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Kabar gembira masih dinanti keluarga Tapsirin Wajat Ratam, anggota jemaah haji asal Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang hilang di Makkah. Hingga pekan ketiga, kakek berusia 81 tahun ini masih belum diketahui kabarnya.

Warga Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarame Palembang ini, merupakan anggota jemaah haji kelompok terbang (kloter) 11 asal Palembang. Dia menghilang di Tanah Suci, saat berada di kawasan Muzdalifah, Arab Saudi, pada Sabtu, 10 Agustus 2019.

Penantian panjang agar Tapsirin bisa kembali terus dilakukan anggota keluarganya. Bahkan setiap hari, anggota keluarga Tapsirin rutin menggelar pengajian dan doa bersama. Kegiatan ini dilakukan keluarga bersama warga sekitar di kediaman Tapsirin di Palembang.

Anak Tapsirin, Ahmad Rozi mengatakan, hingga sekarang dia dan keluarga besarnya belum mendapatkan titik terang tentang keberadaan ayahnya.

"Kami di sini berharap agar ayah bisa ditemukan. Setiap malam kami mengaji dan berdoa bersama," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (2/9/2019).

Sebelum terpisah dari rombongan, Tapsirin diantar istrinya Sutirah ke toilet. Sedangkan, rombongan kloter 11 sudah berada di bus. Istri Tapsirin lalu kembali ke bus, karena jarak tempat parkir bus dan toilet sangat dekat.

Usai ditunggu beberapa waktu, Tapsirin tak kunjung kembali. Istrinya langsung menyusul dan mencari keberadaan Tapsirin. Namun hingga berkeliling ke lokasi di dekat fasilitas toilet tersebut, Tapsirin tidak ditemukan.

Rombongan kloter 11 ini, akhirnya kembali ke Palembang pada hari Rabu (28/8/2019), tanpa kehadiran Tapsirin. Hingga saat ini, Sutirah masih berduka dan menangis ketika memikirkan kondisi suaminya saat ini.

"Kita terus berdoa agar ayah bisa ditemukan, segera kembali dan berkumpul bersama keluarga," katanya.

 

Pencarian oleh Panitia

Penantian Keluarga Jamaah Haji Asal Palembang yang Hilang di Tanah Suci
Jamaah haji asal Sumsel (Dok. Humas Pemprov Sumsel / Nefri Inge)

Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Palembang Saefudin mengatakan, proses pencarian terus dilakukan. Mereka juga sudah melaporkan hilangnya satu anggota jamaah haji ini ke panitia di Arab Saudi.

"Kita sudah laporkan ke panitia yang ada di embarkasih, Makkah dan Madinah. Pencarian juga sampai ke rumah sakit dan berbagai tempat di sana," ungkapnya.

Proses pencarian juga tidak dengan membagi-bagikan foto Tapsirin karena teknologi di sana sudah canggih, data spesifik pun sudah disebar ke pos-pos haji di sana.

"Kita juga terus berkoneksi dengan panitia di satuan kerja dan sektor di sana, untuk melakukan pencarian satu orang jemaah haji kita," ujarnya.

Dari 8.509 anggota jemaah asal Sumsel dan Bangka Belitung (Babel) yang berangkat ke Tanah Suci, sebanyak 7.166 jemaah sudah kembali ke Indonesia. Jemaah yang kembali terdiri dari 16 kloter. Masih tersisa tiga kloter berjumlah 1.332 anggota jemaah yang berada di Arab Saudi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya