Liputan6.com, Jayapura - Walau Menkopolhukam, Wiranto berjanji mencabut pembatasan internet di Papua dan Papua Barat pada Rabu (5/9/2019). Namun, hingga Kamis malam, 5 September 2019, akses internet dengan menggunakan pulsa data di Papua belum dapat dilakukan.
Pantauan Liputan6.com di Kota Jayapura, pengguna akses internet masih mengandalkan jaringan wifi dari indihome atau satelit yang tersebar di hotel, maupun cafe di Kota Jayapura.
Advertisement
Baca Juga
Liza Indriyani, wartawan KabarPapua.co mengaku masih sangat kesulitan dalam mengirim atau mengabarkan berita kepada redaksinya. Liza mengaku, biasanya untuk  mengirim sebuah berita, ia cukup mengandalkan paket data selular. Namun, sejak akses internet dibatasi, usai mendapatkan sebuah berita, ia mesti mencari jaringan wifi di hotel atau kafe terdekat, untuk dapat mengirimkan beritanya dengan cepat.
"Justru jaringan internet Papua diputus, makin banyak pengeluaran saya, karena jika nebeng wifi di kafe atau hotel, harus pesan makanan atau minuman terlebih dahulu, baru bisa mendapatkan voucher wifi . Beda dengan jika kita mengandalkan paket data, di mana pun kita bisa mengirimkan berita itu," kata Ica, panggilan akrab Liza.
Sebagai pengguna setia internet dengan paket data, Liza merasa rugi dengan diputusnya jaringan internet, sebab kuota data yang dimilikinya tak terpakai dan hangus.
"Harusnya ada kompensasi bagi kami pengguna data selular. Sampai saat ini kan tak ada pengumuman apapun, dari perusahaan selular itu. Malahan kami terus merugi," ujarnya.
Â
Â
Diskon Indihome
Sementara itu, manajemen Telkom di Papua mengumumkan kepada pelanggan Indihome Telkom Witel Papua yang mendapatkan potongan bayaran 10% dari abonemen untuk tagihan September 2019 yang dipotong secara otomatis.
General Manager Telkom Witel Papua, Sugeng Widodo menyebutkan jaringan Indihome sempat diblokir sekitar seminggu di Jayapura dan sekitarnya, sejak Senin (25/8/2019) hingga Jumat (30/8/2019).
Kata Sugeng, pemblokiran dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk pertimbangan keamanan. "Secara fisik jaringan Telkom tidak mengalami gangguan, pemblokiran dilakukan Kominfo, bukan dari kami (Telkom)," jelasnya.
Sugeng menyebutkan potongan pembayaan 10% berlaku untuk abonemen. Misalnya abonemen bayar Rp 200 ribu, maka secara otomatis hanya sisa membayar Rp180 ribu.
Pengumuman pemotongan pembayaran ini tersebar di whatsapp grup. Banyak pengguna Indihome menyambut baik kompensasi yang diberikan ini. Apalagi hingga kini, jaringan Indihome atau wifi dari jaringan satelit, menjadi jalur internet pilihan paling dicari, sejak internet dibatasi di Papua oleh pemerintah.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement