Maskapai Tak Minat Terbang dari Bandara Kertajati, Penyaluran Avtur Menurun

Penurunan aktivitas di Bandara Kertajati Majalengka berimbas terhadap aktivitas perekonomian lain yang ada di sekitar bandara.

oleh Panji Prayitno diperbarui 14 Sep 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2019, 08:00 WIB
Penyaluran Avtur di Bandara Kertajati Menurun, Kok Bisa?
Petugas DPPU Kertajati saat mengisi bahan bakar avtur yang parkir di apron Bandara Kertajati Majalengka. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Majalengka - Menurunnya aktivitas penerbangan di BIJB Kertajati Majalengka dipastikan tidak memengaruhi aktivitas penyaluran bahan bakar pesawat atau avtur.

Operation Head DPPU Pertamina Kertajati Christ Adry Tangel mengakui ada penurunan penggunaan avtur untuk pesawat yang terbang dari Bandara Kertajati. Padahal, seluruh pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara Bandung sudah pindah ke Kertajati.

"Yang kami dengar ada dua maskapai berhenti operasi dulu jadi mungkin ini penyebab penurunan penggunaan avtur nya. Tapi kami tetap konsisten untuk terus menyalurkan avtur sesuai kebutuhan pesawat," kata dia, Rabu (11/9/2019).

Dia menyebutkan, sejak dipindahkannya jalur penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati, penyaluran avtur mencapai 90 kiloliter per hari dengan jumlah penerbangan 21 kali.

Namun, berkurangnya jumlah penerbangan menjadi 12 kali membuat penyaluran avtur berkurang mencapai 60-70 kiloliter per hari. Namun demikian, dia mengaku tetap optimis Bandara Kertajati suatu saat akan ramai.

"Ke depan kan yang direncanakan pemerintah itu penerbangan umrah akan berangkat dari Kertajati ya. Semoga penyaluran avtur meningkat lagi," kata dia.

Berdasarkan informasi, saat ini hanya maskapai Lion Air dan Air Asia yang masih melakukan penerbangan di BIJB Kertajati. Sementara itu maskapai lain yakni Citilink dan Garuda Indonesia tidak lagi beroperasi.

"Kami berharap terus ada inovasi pemerintah untuk membuat Bandara Kertajati ini ramai kembali," ujar dia.

Teknologi Hidran

Penyaluran Avtur di Bandara Kertajati Menurun, Kok Bisa?
Petugas DPPU Kertajati mengecek kondisi truk dan avtur sebelum disalurkan ke pesawat. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Sementara itu, GM Pertamina MOR III Tengku Fernanda mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan Depot Pengisian Pesawat Udara Satelit (DPPU) sementara di kawasan Bandara Kertajati.

Namun, seiring dengan upaya pemerintah berinovasi, Pertamina akan membangun DPPU permanen. DPPU tersebut akan dibangun dengan sistem penyaluran avtur menggunakan hidran.

"DPPU sementara disiapkan 4 kali 20 kiloliter bisa support operasi bandara. Nah, yang permanen nanti akan menampung 3x2000 kiloliter dengan fasilitas pelayanan berbeda," kata dia.

Tengku Fernanda menyebutkan, DPPU permanen tersebut akan menggunakan sistem hidran. Sistem tersebut yakni menyalurkan avtur ke pesawat melalui pipa yang disalurkan dari DPPU permanen.

Pipa tersebut ditanam di sejumlah titik bawah landasan apron Bandara Kertajati. Pesawat yang akan mengisi avtur dibantu mobil dispenser dengan memompa avtur dari pipa hidran ke pesawat.

"Sistem ini lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan mobil tangki harus bolak balik setiap kali pesawat datang," kata dia.

Dia menyebutkan, teknologi hidran sendiri mampu memompa avtur ke pesawat lebih cepat. Maksimal bahan bakar yang dipompa 1.000 liter per menit.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya