Bermalam di Bilik ATM Usai Gempa Ambon, Alasan Pria Ini Bikin Takjub

Saat kebanyakan orang memilih bermalam di hutan atau tempat yang lebih tinggi usai gempa, Khalik Rahantan justru memilih tidur di bilik ATM.

oleh Abdul Karim diperbarui 27 Sep 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2019, 15:00 WIB
Gempa Ambon
Saat kebanyakan orang memilih bermalam di hutan atau tempat yang lebih tinggi usai gempa, Khalik Rahantan justru memilih tidur di bilik ATM. (Liputan6.com/ Abdul Karim)

Liputan6.com, Ambon - Kamis malam, (26/9/2019) usai gempa bumi Magnitudo 6,8 mengguncang wilayah Ambon, banyak warga memilih tidur di hutan atau menjauh ke tempat yang lebih tinggi. Namun tidak dengan Khalik Rahantan. Pria yang berstatus mahasiswa ini malah memilih mengungsi ke bilik ATM bank milik pemerintah di Jalan Dr H Tarmisi Taher.

"Tujuannya untuk menjaga aset negara," katanya.

Khalik juga merasa nyaman berada dalam bilik ATM bank tersebut. Selain full AC, di bilik ATM itu dia merasa sangat nyaman tanpa gangguan dan ancaman yang berarti.

Sementara itu, masyarakat yang mendiami pesisir pantai di Pulau Seram, Pulau Ambon, Pulau Haruku, Pulau Nusa Laut, Pulau Saparua tadi malam memilih tidur di hutan. Dengan beralaskan tikar dan beratapkan terpal, mereka memboyong keluarga dan sakan saudara ke hutan.

"Kami takut akan terjadi tsunami, sekarang semua sudah di hutan, kampung kosong," ujar salah satu warga dari Siri Sori Islam Kecamatan Saparua.

Hal yang sama juga dilakukan, masyarakat Desa Hualoy, Desa Latu dan sejumlah desa lainnya di Pulau Seram Kabupaten Seram Bagian Barat. Mereka mengungsi ke hutan karena lebih aman, lokasinya diketinggian dan jauh dari bangunan.

"Saat ini saya dan anak dan istri di gunung, warga di sini pakai tenda untuk menginap," ujar Nurdin warga Desa Hualoy.

Pantuan Liputan6.com hingga siang ini, aktivitas perkantoran di Kota Ambon masih belum pulih 100 persen. Pasar tradisional dan sejumlah mall terpantau masih tutup dan belum beraktivitas normal.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya