Liputan6.com, Palu - Fachrul Razi yang dipilih Presiden Joko Widodo menempati kursi Menteri Agama, dinilai punya keahlian dalam menyusun strategi untuk memberantas dan membasmi gerakan intoleransi, ektrimisme, transnasional, dan radikalisme di Tanah Air. Hal tersebut setidaknya diungkapkan Prof Zainal Abidin, Guru Besar IAIN Palu.Â
"Menghadapi atau memberantas tumbuh kembang gerakan radikal, dibutuhkan strategi. Karena itu, tepat bila Menteri Agama di jabat Fachrul Razi yang merupakan nonpartai politik," katanya dikutip laman Antara, Rabu (23/10/2019).
Baca Juga
Prof Zainal Abidin yang merupakan Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat ini mengatakan, tantangan terbesar yang dihadapi oleh Kementerian Agama saat ini adalah adanya gerakan radikalisme dan intoleransi.
Advertisement
Masalah tersebut, menurut Ketua MUI Kota Palu, itu harus disikapi atau dihadapi untuk diselesaikan. Untuk menyelesaikan masalah itu, butuh kepemimpinan yang memiliki strategi dan penindakan.
Tidak lagi membutuhkan teori atau konsep, karena telah banyak konsep dan teori yang ada dalam upaya menangkal tumbuh dan berkembangnya radikalisme. Seperti, Islam wasathiyah, moderasi beragama, moderasi Islam, Islam rahmatanlilalamin dan sebagainya.
"Kita tidak bicara dalam konteks keilmuan, karena dalam konteks itu secara teknis di kementerian tentu ada sekretaris menteri dan dirjen serta struktur di kementerian yang akan lebih paham tentang konsep-konsep itu. Olehnya, kepemimpinan dengan keahlian strategi berantas radikal yang dibutuhkan," tuturnya.
Dari sisi konsep upaya mencegah dan memberantas radikalisme, menurut dia, sudah cukup. Yang dibutuhkan saat ini adalah strategi pemaksimalan konsep tersebut, dan perangi radikalisme.
Ia menilai langkah Presiden Jokowi memilih Fachrul Razi menjabat Menteri Agama RI untuk memberantas radikalisme menjadi hal tepat. Oleh itu, Ketua FKUB Sulteng itu mengajak semua tokoh agama dan masyarakat untuk mendukung Fachrul Razi.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terburu-buru melayangkan protes, kiritik terhadap hal itu. Melainkan, terbuka dan memberikan ruang kepada Fachrul Razi untuk bekerja melaksanakan tugasnya sebagai Menteri Agama.
"Bukan tidak bisa mengkritik dan memrotes, tetapi ada baiknya, biarkan dulu Pak Fachrul Razi bekerja sesuai tupoksinya," ujar Rois Syuria Nahdlatul Ulama Sulteng itu.
Ia menambahkan, Fachrul Razi yang merupakan mantan Wakil Panglima TNI atau Jenderal TNI (Purnawirawan), untuk menjabat Kementerian Agama, bukanlah hal yang baru. Sebab, di masa sebelumnya Kementerian Agama juga pernah di jabat dari TNI.