Liputan6.com, Tanjungpinang - Lomba Perahu Naga yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau terkendala hujan deras yang disertai angin kencang.
Kondisi itu menyebabkan panitia kegiatan menghentikan sementara perlombaan Perahu Naga di Sungai Carang, Sabtu, 26 Oktober 2019, bersamaan hujan deras yang terjadi pukul 10.30-13.30 WIB.
Jalan tanah beserta lahan yang digunakan untuk mendirikan sejumlah tenda, menjadi basah dan berlumpur.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Dinas Pariwisata Tanjungpinang, Surjadi menganggap hujan deras itu adalah berkah sehingga tidak perlu disesali. Setelah hujan berhenti, pertandingan dilaksanakan kembali.
"Hari ini pembukaan acara, dilanjutkan dengan lomba dari hasil penyisihan semalam. Besok final," katanya, dilansir Antara, Minggu (27/10/2019).
Ia mengatakan lahan yang berada di bibir Sungai Carang, yang digunakan untuk pelaksanaan Lomba Perahu Naga tersebut bukan milik Pemkot Tanjungpinang, melainkan Jordi, salah seorang warga Tanjungpinang. Jordi memberi izin agar lahan tersebut dipergunakan untuk Lomba Perahu Naga, yang sudah ditetapkan sebagai kalender pariwisata tahunan.
Pemkot Tanjungpinang tidak diperbolehkan membangun gedung di atas lahan milik orang lain. "Lahan ini memang mau dijual, tetapi harganya belum didudukkan," tuturnya.
Surjadi mengemukakan anggaran untuk menyelenggarakan Lomba Perahu Naga ini sekitar Rp800 juta. Kegiatan ini untuk meningkatkan kunjungan wisman dan wisatawan nusantara.
Wsman dan wisatawan nusantara yang menyaksikan lomba ini mencapai 8 ribu orang.
Jumlah penonton Lomba Perahu Naga kemarin tidak ramai. Namun, Surjadi menegaskan wisman dan wisatawan nusantara bakal ramai di Sungai Carang melihat final lomba tersebut. "Target kami wisman yang berkunjung ke Tanjungpinang berasal dari China," katanya.
Simak video pilihan berikut ini: