Serunya Lomba Perahu Naga ala Penambang Pasir Banyumas

Lomba perahu penambang pasir khas Banyumas, Jawa Tengah, bakal menjadi pembuka Festival Serayu 2017

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 29 Jul 2017, 10:01 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2017, 10:01 WIB
Festival Serayu 2016
Balap perahu penambang pasir memeriahkan Festival Serayu 2016. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Lomba perahu penambang pasir khas Banyumas, Jawa Tengah, bakal menjadi pembuka Festival Serayu 2017 yang dipusatkan di Bendung Gerak Serayu, pada 29-30 Juli 2017.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Saptono, mengatakan, hingga Jumat, 28 Juli 2017, 12 tim telah resmi mendaftar ulang. Dia memastikan, jumlah peserta lomba perahu penambang pasir bertambah saat pelaksanaan lomba.

"Hari h nanti pasti bertambah. Pendaftaran untuk balap perahu belum ditutup," ucap dia, Jumat, 28 Juli 2017.

Menurut Saptono, arena lomba perahu dipusatkan di sekitar Dermaga Singgah Bendung Gerak Serayu, Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas. Jalur yang disiapkan mulai dari selatan jembatan kereta api menuju ke dermaga.

"Bagian menarik dari event ini adalah saat peserta lomba yang kebanyakan para penambang pasir tradisional mengadu cepat perahunya. Aturan yang digunakan seperti halnya balapan perahu naga," dia menjelaskan.

Adapun pada hari kedua lomba, Minggu, 30 Juli 2017, Festival Serayu 2017 bakal dimeriahkan karnaval perahu hias yang diikuti peserta dari organisasi perangkat daerah, kecamatan, desa, kalangan pengusaha, dan pelaku wisata.

"Sejauh ini, sudah ada 19 tim yang mendaftarkan diri untuk mengikuti parade di atas sungai ini," ujarnya.

Sebelum karnaval, imbuh Saptono, diadakan seremoni pembukaan berupa penampilan tari kolosal Uncang Uplak di dermaga singgah Desa Sokawera. Sementara, di titik finis ada pementasan ebeg, gerai kuliner, dan pameran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) daerah setempat.

Kelestarian Sungai Serayu pun tak luput dari perhatian penyelenggara. Pasalnya, selain untuk menggugah wisata berbasis air Banyumas, Festival Serayu bertujuan pula untuk melestarikan sungai. Sebagai kegiatan tambahan, ada lomba layang-layang dan lomba foto untuk kategori masyarakat umum.

"Peserta menebarkan ribuan benih ikan air tawar sumbangan dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinnakan) Kabupaten Banyumas serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah. Sisanya lagi dibagikan kepada masyarakat untuk dibudidayakan," Saptono memaparkan.

Aneka Lomba

Selain lomba perahu, Ketua Komunitas Fotografer Banyumas, Subarkah Budi, mengatakan kepanitiaan juga menggelar lomba foto sekitar momentum Festival Serayu 2017. Untuk lomba foto, peserta diwajibkan membagikan banner lomba, menandai tiga teman serta mengikuti akun Instagram @dinporabudparbanyumas dan @kfbanyumas.

"Setelah itu mengunggah hasil jepretan kamera digital maupun telepon pintar yang menggambarkan kemeriahan Festival Serayu Banyumas. Foto boleh diedit sebatas cropping, brightness, dan contrast. Waktu pengunggahan mulai 29 Juli sampai 5 Agustus pukul 23.59. Jumlah foto yang diunggah tidak dibatasi," kata Subarkah.

Subarkah menambahkan, lomba ini digelar untuk meningkatkan promosi ajang tersebut melalui media sosial. Karena itu, peserta lomba foto diwajibkan menyertakan tanda pagar #serayufestival2017, #banyumasnyamleng, #wisatabanyumas, dan #kfbanyumas.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya