Kapal Motor Sabana Dihantam Ombak di Selat Malaka, Nasib ABK?

Kapal Motor (KM) Sabana PB 2214 dihantam ombak besar di Selat Malaka. Kapal yang membawa Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak tujuh orang ini karam. Beruntung tujuh ABK yang baru saja pulang melaut selamat.

oleh Reza Efendi diperbarui 10 Nov 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2019, 22:00 WIB
seorang ABK yang selamat
asca dihantam ombak, KM Sabana terombang ambing di laut lepas. Beruntung saat itu ada kapal motor nelayan yang melihat mereka.

Liputan6.com, Langkat - Kabar kapal tenggelam terus bermunculan. Kali ini Kapal Motor (KM) Sabana PB 2214 dihantam ombak besar di Selat Malaka. Kapal yang membawa Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak tujuh orang ini karam. Beruntung tujuh ABK yang baru saja pulang melaut selamat.

Informasi diperoleh Liputan.com, peristiwa itu terjadi pada Jumat, 8 November 2019, pukul 02.00 WIB. Pasca dihantam ombak, KM Sabana terombang ambing di laut lepas. Beruntung saat itu ada kapal motor nelayan yang melihat mereka.

Setelah kapal tenggelam, perahu nelayan itu langsung menyelamatkan para ABK yang saat itu sedang berusaha menyelamatkan diri dengan berpengangan pada tutup kotak pendingin (cold box) ikan yang terbuat dari fiber.

Tujuh nelayan yang berhasil diselamatkan adalah Zainal Abidin alias Buyung (48) Nakhoda kapal, dan enam ABK, Razak (25), M NurLian Syah (20), Zulham (43) Anarullah Putra (26), M Toha (39) serta M Sofyan (18).

Ketujuh orang itu berstatus nelayan dan merupakan warga Jalan Babalan, Kelurahan Brandan Timur, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).

Nakhoda kapal, Zainal Abidin mengatakan, saat peristiwa itu terjadi, kapal motor yang dinahkodainya sedang menuju arah pulang usai melaut. Saat berada di kawasan line dua, kapal mereka dihantam ombak besar sehingga karam di tengah laut.

"Saat itu hujan deras disertai angin dan berombak. Tiba-tiba ombak besar langsung menghantam kapal kami, yang di dalamnya penuh muatan ikan. Kapal tak sanggup bertahan dan karam," kata Zainal yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Pertamina (RSP) Pangkalan Brandan, Minggu (10/11/2019).

Zainal juga mengatakan, saat kapal mereka dihantam ombak, mereka langsung berusaha mencari pelampung untuk menyelamatkan diri masing-masing. Saat itu keadaan di lokasi sedang hujan dan badai.

"Kami berhasil mendapatkan tutup palka ikan yang terbuat dari sterofoam fiber glass, dan menjadi penyelamat. Kami saling bergandengan agar tidak hilang," katanya. 

Salah satu ABK bernama Anarullah Putra mengaku, setelah terombang ambing di laut, mereka diselamatkan sekitar pukul 12.00 WIB atau 10 jam pasca kapal mereka dihantam ombak besar. Kemudian mereka berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan yang juga pencari ikan.

"Kondisi kami sangat lemas dan kedinginan, untung ada kapal lain yang melintas," ujarnya.

Pemilik KM Sabana PB 2214, Syahril Suryadi mengungkapkan, peristiwa yang dialami oleh ABK tersebut merupakan musibah yang tidak bisa ditolak. Syahril mengucapkan syukur nahkoda dan para ABK selamat semua.

"Saat ini mereka masih mendapatkan perawatan medis. Setelah kapal tenggelam, mereka sempat berjuang lebih 10 jam di dalam air. Mereka diperiksa dan istirahat," katanya.

Simak video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya