Liputan6.com, Medan - Sebagai salah satu hotel Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Grand Inna Medan terus berinisiatif menghadirkan inovasi-inovasi terbaru untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Inovasi terbaru yang dihadirkan adalah Salt Water Swimming Pool atau Kolam Berenang Air Asin.
General Manager Grand Inna Medan, Samuel Daud Sardjulo mengatakan, horel dengan kolam berenang air asin ini merupakan yang pertama di Kota Medan, bahkan di Sumatera Utara (Sumut). Alasan dihadirkan kolam berenang air asin ini karena di Medan, Ibu Kota Sumut, belum ada.
Advertisement
Baca Juga
"Setelah dipelajari, kegunaan dan manfaat bagi tubuh sangat banyak. Kalau kita capek, sering disuruh berendam dengan air garam. Nah, di kolam ini kalau kita berenang, terkena mata, tidak perih. Untuk kulit bagus, untuk badan sendiri juga, banyak tamu bilang segar," kata Samuel, Jumat (15/11/2019).
Grand Inna Medan terletak di Jalan Balai Kota, Nomor 2, Kecamatan Medan Barat. Dihadirkannya kolam berenang air asin di hotel ini juga dikarenakan Medan jauh dari pantai. Pihak hotel membawa suasana pantai ke tengah kota.Â
"Para tamu yang berkunjung kemari akan merasakan sensasi berbeda. Karena berenang di air asin berbeda dengan di kolam biasa. Begitu juga dengan manfaatnya," ucap Samuel.
Samuel menjelaskan, kolam berenang air asin di Grand Inna Medan menerapkan teknologi dari Prancis. Manfaat-manfaat yang dapat dirasakan saat berenang di kolam ini sangat beragam, mulai dari baik untuk tulang, membersihkan kotoran pada kulit, membuat tidur lebih nyenyak, membersihkan pori-pori hingga mengatasi jerawat.
"Tentunya, jika pengunjung berenang di kolam ini harus memahami dulu kondisi kesehatannya masing-masing," jelasnya.
Untuk awal-awal peluncuran, kolam berenang air asin di Grand Inna Medan diperuntukkan tamu yang menginap. Apabila berpotensi untuk bisnis, ke depan ada harapan akan dibuka untuk umum.
"Saat ini jam operasional kolam mulai pagi hari sampai jam 18.00 WIB. Selepas jam itu, lokasi kolam berenang jadi restoran," ujarnya.
Â
Target Tahun Depan
Grand Inna Medan merupakan hotel BUMN di bawah naungan PT Hotel Indonesia Natour dan PT Hotel Indonesia Group. Ke depan, hotel yang dahulu bernama De Boer dan dibangun kolonial Belanda pada tahun 1898 ini akan terus melakukan inovasi lain.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour, Iswandi Said menyebut, Grand Inna Medan merupakan hotel bintang 4 yang saat ini sedang berbenah mengembangkan dan menyesuaikan kebutuhan dari masyarakat.
"Kamar-kamar yang ada di hotel ini sudah direnovasi, khususnya di lantai 5, 6, 7, dan 8. Sedangkan 2, 3, dan 4 akan direnovasi tahun 2020," sebutnya.
Grand Inna Medan akan dilengkapi dengan ballroom yang cukup besar, yang nantinya bisa menampung sekitar 1.000 orang. Ballroom ini akan bisa digunakan untuk berbagai keperluan, baik konferensi, meeting, wedding, juga untuk resepsi.
"Ke depan, akan banyak kami hadirkan inovasi-inovasi dan perubahan di hotel ini, terutama dari segi tata letak di dalamnya," sebutnya.
PT Hotel Indonesia Natour memiliki 14 hotel di Indonesia, mulai dari Sumatera, khususnya Medan, Parapat, Padang, dan juga Pelabuhan Ratu, Jogjakarta, Surabaya, dan ada 7 hotel di Bali. Hotel-hotel ini memiliki berbagai jenis, mulai bintang 3 sampai bintang 5.
Diungkapkan Iswandi, PT Hotel Indonesia Natour sebagai BUMN, berperan aktif dalam mengembangkan 5 destinasi super priotitas yang telah ditetapkan pemerintah, salah satunya Danau Toba. Ke depan, hotel yang ada di Parapat akan terus ditingkatkan.
"Insya Allah, hotel kita di sana (Parapat) tahun 2020 akan jadi bintang 4, yang akan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung. Salah satunya akan dibangun kolam berenang yang sejajar dengan Danau Toba," ungkapnya.Â
Advertisement
Hotel Sekaligus Tempat Wisata
Iswandi menegaskan, pihaknya tidak hanya ingin menjadikan hotel-hotel yang mereka punya sekadar jadi tempat menginap, tetapi pihaknya juga ingin menjadi destinasi wisata. Hal ini menjadi alasan mereka untuk terus berupaya melengkapi fasilitas.
"Khusus di Grand Inna Medan, kolam berenang salah satu fasilitas dipenuhi. Karena, hotel bintang 4 harus dilengkapi fasilitas, dan tentunya kolam berenang di hotel ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu kolam berenang dengan air asin," tegasnya.
Iswandi menyadari, Medan sangat menantang sekali, di mana supply dan demand tidak seimbang. Banyak tamu datang, tetapi masih banyak juga kamar yang tersedia. Padahal, harga kamar yang ditawarkan tidak terlalu mahal, berkisar Rp600 ribuan.
Dengan adanya terobosan, pihaknya berharap dapat meningkatkan okupansi di Grand Inna Medan. Salah satu rencana ke depan, mereka akan menjadikan Sungai Deli, yang berada tepat di samping hotel ini menjadi pemandangan yang menarik bagi pengunjung.
"Intinya, kita terus berbenah. Kita ingin mewujudkan, hotel tidak hanya tempat menginap, lebih dari itu, menjadikan hotel ini one stop solution," Iswandi mengatakan.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Group, Qodie Ibrahim menerangkan, keberadaan pihaknya bertujuan untuk menyinergikan keberadaan hotel-hotel BUMN. Kemudian mengembangkan dan memaksimalkan agar ciri khas Indonesia lebih ditonjolkan, tetapi tidak mengurangi pelayanan berstandar internasional.
"Selama ini hotel-hotel di Indonesia sering menonjolkan internasional, dan tidak mengeluarkan ciri khas kearifan lokal. Ini yang mau kita tonjolkan, seperti kulinernya, kebudayaannya, dan keramahtamahan," terangnya.
Ibrahim mengakui, PT Hotel Indonesia Group terus melakukan upaya menjadikan hotel-hotel di Indonesia lebih menghargai produk lokal. Berbagai kekurangan terus dicoba untuk diperbaiki, dengan harapan bisnis hospitality yang dimiliki pemerintah ini sejajar dengan pemain lama.
"Tidak gampang, tapi itu bisa. Target kita, Hotel Indonesia Group mewujudkan diversity in one perpection. Jika turis mancanegara ingin merasakan keramahtamahan Indonesia, itu ada di kita," Ibrahim menandaskan.  Â
Â
Simak video pilihan berikut ini: