Walhi Jabar Tanggapi Wacana Ridwan Kamil soal Program Sumbangan Pohon

Walhi Jabar meminta pemerintah memerhatikan faktor teknis sumbangan pohon warga tersebut.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 12 Des 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2019, 13:00 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut menanam pohon di Kawasan Bandung Utara tepatnya di Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat Meiki W Paendong menanggapi wacana Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang mencanangkan program tanam pohon di 2020 mendatang.

Walhi, kata Meiki, mendukung langkah pemerintah provinsi Jabar melakukan gerakan penanaman pohon tersebut. Namun, pihaknya meminta pemerintah memerhatikan faktor teknis sumbangan pohon warga tersebut.

"Walhi pada intinya mendukung strategi dan upaya apa pun terkait lingkungan hidup selama tidak mengandung unsur SARA dan pelanggaran HAM," ujar Meiki, Selasa (10/12/2019).

Akan tetapi, dia menilai ada faktor teknis yang harus diperhatikan saat program itu dilaksanakan. Jangan sampai sumbangan pohon hanya untuk memenuhi rencana penanaman 25 juta pohon semata.

"Artinya, Ridwan Kamil jangan hanya mengejar pemenuhan kuantitas. Sementara capaian untuk tanggung jawab individu memahami arti penting pohon dan menanam pohon ini tidak sampai," katanya.

Surat edaran gubernur yang akan mengatur teknis sumbangan pohon untuk penghijauan di lahan kritis, menurutnya harus disertai dengan kebijakan pemerintah dalam membangun kesadaran lingkungan.

"Kita ingin supaya publik ini dalam membangun kepedulian terhadap lingkungan tidak sekadar menyumbang pohon. Tetapi juga masyarakat lebih mencintai pohon, tidak menebang pohon sembarangan," katanya.

"Sebab tanpa pola kampanye strategi penyadaran lingkungan lewat pendekatan kecintaan menanam dan merawat pohon, kalau kami lihat hanya kuantitas saja yang dikejar," sambung Meiki.

Tanpa adanya pengawasan dari pemerintah, Meiki khawatir jika pohon sumbangan warga akan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu.

"Kita khawatir juga nanti ada praktik barter dengan uang. Nanti petugas yang beli pohonnya. Kan harus ada yang mengawasi di situ," ucapnya.

Menurut Meiki, program menanam pohon harus didukung. Namun, sosialisasi penanaman pohon juga jangan hanya sekadar seremonial. Sebaiknya juga dilakukan di sekolah-sekolah hingga tataran pemerintahan terendah di kelurahan atau desa.

"Yang penting bagaimana menyosialisasikan, bagaimana merawat, dan memonitoring setelah pohon itu ditanam," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan Pemda Jabar berencana menanam 25 juta pohon di wilayah yang kondisinya saat ini sudah kritis termasuk Kawasan Bandung Utara (KBU).

Namun, penyediaan bibit pohon untuk program yang akan dimulai tahun depan ini rencananya melibatkan sumbangan dari warga.

Pria yang akrab disapa Emil itu akan mengeluarkan surat edaran terkait sumbangan pohon dari masyarakat. Surat edaran tersebut tidak hanya berlaku untuk pasangan yang mau menikah, tapi juga berlaku untuk para siswa, mahasiswa hingga PNS. Bahkan pasangan suami istri yang akan bercerai pun tak luput dari sumbangan pohon ini.

Simak video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya