Tanggapan Gubernur Koster soal Pemberitaan Bali Jadi Kota Hantu Akibat Virus Corona

Media tersebut menyebut Bali bak kota hantu usai ditinggalkan wisatawan asal China.

oleh Dewi Divianta diperbarui 14 Feb 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2020, 11:00 WIB
Melihat Para Turis Berlibur di Pantai Kuta Bali
Sejumlah turis menikmati pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar, terutama bagi peselancar pemula. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Liputan6.com, Denpasar - Sebuah media asing memberitakan jika Pulau Bali sepi pengunjung pasca-merebaknya virus Corona di China. Bahkan, media tersebut menurunkan sebuah foto Bandara I Gusti Ngurah Rai yang nyaris seperti kuburan, tak berpenghuni.

Pulau Bali pun disebut bak kota hantu karena tak ada turis yang datang berlibur. Entah dari mana media tersebut mendapatkan data-data yang ditulisnya. Yang pasti, hingga kini pariwisata Pulau Dewata masih bergeliat. Apalagi, belum ada laporan warga Bali atau turis asing yang positif terjangkit virus Corona.

Gubernur Bali, Wayan Koster bereaksi. Ia membantah keras pemberitaan tersebut. Menurutnya, sampai saat ini Bali masih menjadi primadona bagi turis untuk berlibur.

"Mana (faktanya), orangnya (turis) masih banyak," kata Koster, Kamis (13/2/2020).

Meski pemerintah menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China, tetapi Koster menilai turis dari negara lain masih banyak. Bahkan, katanya, turis yang awalnya hendak berlibur ke China justru mengalihkannya ke Bali. 

"Yang dari negara lain datang kok. Dari Eropa yang tadinya mau ke Tiongkok malah datang ke Bali," ujarnya.

Koster tak mau ambil pusing dengan pemberitaan tersebut. Menurutnya, pemberitaan itu ditulis dalam rangka menjatuhkan industri pariwisata Bali. Ia menduga munculnya pemberitaan tersebut lantaran kompetisi di ranah industri pariwisata. "(Itu) kompetisi pariwisata," tutur dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya