Liputan6.com, Denpasar - Pemerintah China menjemput puluhan warganya asal Wuhan yang tengah berada di Bali. Sabtu siang, sekitar pukul 12.20 WITA pesawat tersebut tiba di Bali.
Selanjutnya pada pukul 14.11 WITA, pesawat yang datang khusus dari Guangzhou, China itu telah kembali ke negara asalnya dengan tujuan Wuhan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Rinciannya ada 49 penumpang dewasa dan 12 anak-anak. Jenis pesawatnya adalah Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan MU700. Pesawat tersebut dari negara asalnya tidak membawa penumpang dan hanya khusus menjemput warganya yang ada di Bali," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, Sabtu (8/2/2020).
Advertisement
Baca Juga
Ia menjelaskan, sesuai protap, kru pesawat yang terdiri dari pilot dan pramugari tidak diperkenankan untuk turun dari pesawat untuk masuk ke terminal ataupun menginap di Bali. Sementara para penumpang telah menjalani pemeriksaan yang cukup ketat sebelum memasuki pesawat.
"Untuk penumpang mereka masuk ke tempat check-in Imigrasi lalu masuk ke ruang tunggu. Di sana petugas KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) melakukan pemeriksaan para wisatawan asal China tersebut. Dari hasil pemeriksaan seluruhnya dalah kondisi sehat," terangnya.
Sebelum memasuki pesawat, di tangga pesawat para penumpang tersebut kembali diperiksa ulang. "Di tangga pesawat diperiksa ulang dan semuanya dinyatakan sehat. Pesawat pun berangkat ke tempat tujuan," tuturnya.
Sementara itu, di dalam pesawat tersebut juga terdapat tim medis dari China sebanyak empat orang. "Awak pesawat itu sebanyak 16 orang, di mana empat orang di antaranya adalah tim medis. Rute pesawat itu Guangzhou-Denpasar lalu Denpasar-Wuhan," tuturnya.
Sementara itu, Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok, Mr Gou Haodong mengatakan, pemulangan ini atas inisiatif lembaganya mengingat banyak warganya yang meminta untuk dipulangkan karena rindu kampung halaman. Apalagi, dalam waktu dekat akan digelar Cap Gomeh.
"Biar bagaimanapun, Tiongkok adalah kampung halaman mereka dan mereka merindukan kampung halamannya. Hingga kini masih ada sekitar tiga ribuan warga Tiongkok yang berada di Bali," katanya.