Liputan6.com, Bandung - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif virus corona atau Covid-19, Sabtu (14/3/2020). Nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun ikut disorot karena mendampingi Menhub dalam proses penjemputan 68 anak buah kapal (ABK) Diamond Princess di Bandara Kertajati, Majalengka pada 1 Maret 2020.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyampaikan keprihatinannya atas kondisi Menhub. Namun, menurutnya tidak ada hubungannya antara status positif Covid-19 Menhub dengan peristiwa penjemputan ABK Diamond Princess. Sebab para ABK dinyatakan negatif.
"Saya sangat prihatin dengan situasi yang dialami Menteri Perhubungan. Kalau mau dihubung-hubungkan dengan Diamond Princess kita pakai logika saja, ada tidak awak Diamond Princess yang positif? Kan tidak ada ada," kata Emil di Gedung Pakuan, Minggu (15/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
Lebih jauh Emil mengatakan, asumsi mengenai Menhub terjangkit corona karena diduga tertular saat penjemputan ABK Diamond Princess tidak tepat. Selain prosesnya yang ketat, para awak kapal dilakukan penyemprotan disinfektan.
Dia juga menyangkal berada dekat dengan WNI yang dijemput.
"Pertama, jaraknya jauh. WNI datang, kita memantau dengan jarak 500 meter turun langsung ke bus," katanya.
"Kalau dari Diamond Princess berarti di Diamond Princess-nya harus ada yang positif sebagai penular ke menteri. Kalau ABK negatif dan faktanya begitu dugaan kami bukan di Kertajati bukan dari Diamond Princess," lanjut pernyataan mantan wali kota Bandung itu.
Soal bertemu Budi Karya, Emil mengaku ketika itu terjadi pada malam hari menjelang konferensi pers. Menurutnya, selama proses dari magrib sampai malam Menteri Budi hilir mudik mulai dari pengecekan pelabuhan di Indramayu. Sementara Emil dengan Kepala BNPB Doni Monardo berada di hotel transit.
"Bertemunya di detik-detik melihat penjemputan dan preskon. Jadi tidak ada perbincangan dengan Pak Menteri dengan saya dan tidak ada interaksi fisik sama sekali," ucapnya.
Meski demikian, Emil mengaku siap melakukan tes Covid-19 untuk memastikan hal tersebut.
"Saya, Insya Allah akan melakukan. Kejadian di Kertajati kan tanggal 1, kalau pakai teori pemantauan sudah lewat juga jadi saya kira itu. Tapi atas nama kebaikan akan saya lakukan waktu dan teknis akan saya sampaikan," katanya.