Masih Ada Penerbangan dari Pekanbaru Meski Malaysia 'Lockdown'

Bandara Pekanbaru sepi dari penerbangan diduga imbas dari virus corona Covid-19 apalagi setelah Pemerintah Riau melarang penjualan tiket tujuan Malaysia dan Singapura.

oleh M Syukur diperbarui 19 Mar 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2020, 20:00 WIB
Suasana Bandara Pekanbaru yang dikelola PT Angkasa Pura II setelah virus corona menginfeksi ratusan warga Indonesia.
Suasana Bandara Pekanbaru yang dikelola PT Angkasa Pura II setelah virus corona menginfeksi ratusan warga Indonesia. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru tidak lagi menerbangkan layanan penumpang tujuan Malaysia. Hal ini berlaku bagi warga negara Indonesia, baik itu yang memegang bisa kerja, pelajar hingga turis karena penyebaran virus corona covid-19.

Executive General Manager PT Angkasa Pura II Yogi Prasetyo menyebut hal ini diberlakukan 18 Maret 2020. Tidak hanya Riau saja tapi berlaku di seluruh Indonesia karena negara itu telah mengisolasi penuh daerahnya.

Menurut Yogi, penerbangan ke Malaysia tidak sepenuhnya ditutup. Masih ada penerbangan ke sana tapi hanya diberlakukan bagi warga Malaysia dengan beberapa catatan.

"Pemegang paspor Malaysia, paspor diplomatik kemudian transit orang asing di Malaysia kemudian penduduk tetap. Ini yang diterima dari Imigrasi Malaysia," kata Yogi, Kamis siang, 19 Maret 2020.

Selain itu, Imigrasi Malaysia masih memperbolehkan warga negaranya keluar dengan syarat memegang paspor Malaysia dan memegang bisa kerja asing, pelajar, visa penduduk tetap dan mengikuti pelatihan di luar Malaysia.

Selain syarat di atas, warga yang keluar dari Malaysia setelah 18 Maret hingga 20 Maret dan ingin kembali pada 31 Maret, Malaysia menyatakan akan menolak. Mereka baru boleh masuk setelah 1 April 2020.

Kebijakan Malaysia ini sejurus dengan imbauan Pemerintah Provinsi Riau ke PT Angkasa Pura II. Bandara diminta tidak menjual lagi tiket ke Malaysia dan Singapura sebagai langkah antisipasi virus corona.

Terkait ini, Yogi menyatakan mendukung upaya pemerintah agar virus yang sudah menginfeksi ratusan warga Indonesia, satunya di Riau, tidak meluas.

Sementara untuk penerbangan internasional lainnya, bandara sudah memasang thermal scanner dan pemeriksa suhu tubuh secara langsung. Setiap penumpang datang diperiksa dahinya memakai alat.

Jika suhu mereka di atas 37 derajat, maka petugas kantor kesehatan pelabuhan di bandara akan memeriksa lebih lanjut. Seandainya menunjukkan gejala virus corona maka langsung dibawa ke rumah sakit rujukan di Pekanbaru.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Penyesuaian Jadwal Penerbangan

Seorang warga diperlihatkan petugas suhu tubuhnya setelah dites pakai alat sebagai langkah deteksi virus corona.
Seorang warga diperlihatkan petugas suhu tubuhnya setelah dites pakai alat sebagai langkah deteksi virus corona. (Liputan6.com/M Syukur)

Di sisi lain, sudah beberapa pekan Bandara Pekanbaru tidak seperti biasanya. Tidak terlalu banyak lagi lalu lalang calon penumpang di ruang tunggu ataupun ruangan lainnya.

Beberapa jadwal penerbangan di layar terlihat dibatalkan. Belum diketahui apakah ini karena virus corona atau faktor cuaca lainnya karena pihak bandara tidak menjelaskan spesifik.

Yogi hanya menyatakan bandara tetap beroperasi seperti biasa atau sampai jam 12 malam. Dia juga menyebut jumlah penerbangan menyesuaikan dengan jumlah calon penumpang.

"Penerbangan menyesuaikan, penumpang menyesuaikan," kata Yogi.

Yogi menyebut bandara juga berpartisipasi mencegah penyebaran virus corona. Setiap karyawan dilengkapi dengan masker dan sarung tangan ketika berhubungan dengan calon penumpang.

Pihak bandara juga rutin menyemprot ruangan dengan cairan disinfektan setelah operasional selesai. Oleh karena itu, tidak ada satupun karyawan libur bekerja karena pelayanan tidak bisa dilakukan jarak jauh.

"Sampai jam 12 malam tidak ada libur," tegas Yogi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya