Sempat Didemo Warga, 300 Orang Jalani Rapid Test di Balai Kota dan Gedung Sate

Pelaksanaan rapid test virus Corona Covid-19 akhirnya digelar Pemerintah Kota Bandung, Sabtu (4/4/2020).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 05 Apr 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2020, 11:00 WIB
Rapid Test
Seorang petugas melakukan rapid test kepada salah satu warga di Balai Kota Bandung, Sabtu (4/4/2020). (Humas Pemkot Bandung)

Liputan6.com, Bandung Pelaksanaan rapid test atau uji cepat virus Corona Covid-19 akhirnya digelar Pemerintah Kota Bandung, Sabtu (4/4/2020). Bertempat di Balai Kota Bandung dan Gedung Sate, rapid test berkonsep drive-thru itu berjalan lancar.

Sebelumnya, pada Kamis, 2 April 2020 lalu, kegiatan tes masif pemeriksaan Corona digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Namun kegiatan itu batal dilakukan lantaran warga menolak pemeriksaan cek darah karena dianggap kurangnya sosialisasi.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan bahwa pihaknya telah menerima 2.800 alat RDT atau Rapid Diagnostic Test dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sebanyak 2.100 alat di antaranya menggunakan konsep drive-thru.

"Hari ini kita di Kota Bandung tepatnya di Balai Kota dan Gedung Sate sedang melaksanakan rapid test hari ini 300 orang. Alat-alatnya diberikan oleh bantuan dari Pak Gubernur (Ridwan Kamil) ke Kota Bandung," ujar Oded, Sabtu (4/4/2020).

Menurut Oded, tidak semua alat tes tersebut dipakai dengan konsep drive-thru. Ada sekitar 700 alat RDT dibagikan ke rumah sakit.

Ia pun mengatakan, pemilihan Balai Kota dan Gedung Sate sebagai lokasi rapid test secara drive-thru ini karena berbagai alasan. Antara lain mempertimbangkan ruang terbuka dan lokasi presentatif. Selain itu, lokasinya jauh dari pemukiman warga sehingga aman untuk menghindari kerumunan massa yang banyak.

Pelaksanaan rapid test ini mendapat apresiasi dari warga Bandung. Johan, warga yang berprofesi sebagai manager marketing salah satu perusahaan properti, mengaku sangat terbantu dengan adanya rapid test ini.

Ia mengikuti rapid test karena risiko pekerjaannya yang banyak berinteraksi dengan orang lain. Hal ini lantas mendorong kesadaran Johan untuk melakukan tes.

“Sebetulnya kekhawatiran ini selain pada diri sendiri juga kepada keluarga. Takutnya dampaknya itu karena pekerjaan saya yang sering berinteraksi dengan orang banyak, takut dampak jadi kena menular ke keluarga. Jadi sedari dini saya lakukan tes,” ucap Johan.

 

Butuh 300 Ribu Alat di Jabar

Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengecek kegiatan rapid test di Gedung Sate, Sabtu (4/4/2020). (Humas Jabar)

Terpisah, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan bahwa Kota Bandung merupakan salah satu penerima bantuan alat rapid test virus terbanyak di Jabar. 

Dia mengakui Jabar perlu melakukan 100-300 ribu tes untuk mengetahui peta persebaran Covid-19 secara lebih akurat. Namun karena jumlah alat terbatas, tes masif ini dilakukan secara bertahap.

“Jadi kita bagikan dulu semampu kita. Sudah ada 60 ribu alat tes dibagikan ke seluruh Jawa Barat, salah satu yang terbesar adalah Kota Bandung,” ujarnya.

Ia pun berharap, peta sebaran Covid-19 dari hasil tes masif oleh Pemprov Jabar secara merata di seluruh kabupaten/kota bisa diketahui maksimal dua pekan ke depan agar memaksimalkan pemetaan virus Corona.

“Saya berharap tidak lebih dari 14 hari ke depan semuanya sudah selesai sehingga kita bisa punya peta. Memang kita setiap hari menghadapi berita buruk, tapi harus dihadapi. Inilah kesiapan Jawa Barat. Semakin banyak tes, semakin kita bisa memetakan persebaran,” kata mantan wali kota Bandung itu.

Simak video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya