Cara Mengatasi Stres Akibat Corona COVID-19 dengan Membatasi Informasi

Salah satu cara untuk mengatasi kekhawatiran dan kepanikan yang berlebihan di tengah pandemi virus Corona COVID-19 adalah membatasi informasi yang diterima. Sebab dalam kondisi seperti ini, masyarakat dapat mengalami stres, cemas, gelisah, bahkan marah.

oleh Reza Efendi diperbarui 13 Apr 2020, 19:59 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2020, 19:59 WIB
Dessy Mawar Zalia dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) Cabang Sumatera Utara (Sumut)
Apabila sudah mengalami cemas atau khawatir yang berlebihan, bisa melakukan teknik relaksasi, yaitu dengan cara latihan pernapasan atau melakukan meditasi

Liputan6.com, Medan Salah satu cara untuk mengatasi kekhawatiran dan kepanikan yang berlebihan di tengah pandemi virus Corona COVID-19 adalah membatasi informasi yang diterima. Sebab dalam kondisi seperti ini, masyarakat dapat mengalami stres, cemas, gelisah, bahkan marah.

Dessy Mawar Zalia dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) Cabang Sumatera Utara (Sumut), dalam kondisi di tengah pandemi virus Corona COVID-19 seperti saat ini, jangan semua informasi diterima. Artinya mencari informasi yang sumbernya jelas, sehingga informasi yang didapat tidak berlebihan.

"Untuk menghadapi stres ini, pertama yang bisa kita lakukan adalah membatasi informasi," kata Dessy, Senin (13/4/2020).

Kemudian, apabila sudah mengalami cemas atau khawatir yang berlebihan, bisa melakukan teknik relaksasi, yaitu dengan cara latihan pernapasan atau melakukan meditasi. Bisa juga melakukan olahraga secara teratur, seperti Yoga.

"Tujuannya untuk merelaksasikan tubuh, mengurangi rasa cemas ataupun gelisah yang berlebihan," ucapnya.

Selanjutnya, membatasi aktivitas untuk beberapa saat terakhir ini. Namun apabila tetap mengalami cemas atau gelisah yang berlebihan terkait virus Corona COVID-19, dianjurkan menghubungi orang-orang terdekat atau orang yang dipercayai dengan tetap menjaga jarak.

"Caranya melalui telepon ataupun media sosial," ujarnya.

Diungkapkan Dessy, stres, pikiran yang terganggu atau perasaan yang tidak nyaman, bisa menimbulkan gejala-gejala fisik yang disebut dengan psikosomatik, seperti merasa lemas, mudah lelah ataupun badan terasa pegal, mual ataupun muntah.

"Apabila gejala psikosomatik ini bertahan dan tidak bisa diatasi, bisa mengakibatkan gangguan jiwa. Kita harus tetap selalu merasa nyaman dan menghilangkan pikiran-pikiran yang bisa mengganggu yang akan menyebabkan psikosomatik," terangnya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut:

Tips Kesehatan Jiwa

Lockdown, Warga Paris Tetap Semangat Berolahraga
Seorang pria berjoging di sebuah jalan di Paris, Prancis, (12/4/2020). Masyarakat di Paris diizinkan untuk berolahraga di luar ruangan setelah pukul 19.00 waktu setempat selama lockdown yang tengah diberlakukan secara ketat untuk menghentikan penyebaran COVID-19. (Xinhua/Aurelien Morissard)

Dessy memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jiwa pada pandemi virus Corona COVID-19 saat ini, di antaranya mengenai cemas atau khawatir berlebihan harus tetap berpikiran bahwasanya cemas atau khawatir yang berlebihan ini masih dalam batas normal.

"Tetap jangan panik dan carilah bantuan dengan berbicara kepada orang terdekat atau yang dipercayai," sarannya.

Kemudian, selama tinggal di rumah, harus tetap menjaga pola hidup yang sehat. Tetap mengonsumsi makanan yang bergizi, tidur yang cukup, selalu melakukan olahraga secara teratur ataupun melakukan aktivitas fisik untuk mencegah virus Corona COVID-19.

"Mungkin 3 sampai 5 kali seminggu yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga," sebutnya.

Selain itu, masyarakat juga bisa memanfaatkan aplikasi Sehatpedia yang dikelola oleh PDSKJI untuk berkonsultasi tentang virus Corona COVID-19, dan mendapat pendampingan dari para profesional.

"Silakan download. Nanti tinggal milih, masyarakat bisa konsultasi terkait COVID-19," Dessy menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya