Dilarang Berjemaah Tarawih, Warga Gorontalo Blokir Jalan Trans Sulawesi

Mereka menaruh penghalang dan memblokade jalan yang menjadi akses ke Pelabuhan Gorontalo, serta Trans Sulawesi Gorontalo-Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel)

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 25 Apr 2020, 01:36 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2020, 01:30 WIB
Warga Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, memblokir Jalan Trans Sulawesi lantaran dilarang tarawih. (Foto: Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Warga Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, memblokir Jalan Trans Sulawesi lantaran dilarang tarawih. (Foto: Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Gorontalo - Suasana di Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo mendadak mencekam, Jumat (24/4/2020) pukul 20.00 WITA. Ratusan warga berkumpul di tengah jalan Mayor Dullah untuk memblokir jalan.

Mereka menaruh penghalang dan memblokade jalan yang menjadi akses ke Pelabuhan Gorontalo, serta Trans Sulawesi Gorontalo-Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).

 

Pemblokiran jalan akses Gorontalo-Bolsel itu dilakukan sebagai bentuk protes, setelah warga tak diizinkan untuk melaksanakan salat tarawih berjemaah di Masjid Darul Muhaidin, Kelurahan Talumolo, Kota Gorontalo.

Pantauan Liputan6.com, aksi protes ratusan warga itu bermula ketika warga sedang bersiap melaksanakan salat tarawih berjamaah. akan tetapi datang salah seorang yang tak dikenal menegur bahwa pemerintah menghimbau untuk tidak salat tarwih di masjid.

Larangan itu pun seketika membuat warga geram dan bereaksi. Mereka lantas keluar masjid dan melakukan aksi blokade jalan Mayor Dullah dengan balok kayu.

Reaksi warga Kelurahan Talumolo itu memuncak lantaran larangan untuk tidak menunaikan salat tarawih berjemaah dianggap tidak adil. Sebab masih ada masjid di kelurahan lain di Kota Gorontalo yang masih bertarawih sebagaimana biasa.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Kebijakan Pelarangan Pelarangan Tarawih yang Tak Merata

Warga Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, memblokir Jalan Trans Sulawesi lantaran dilarang tarawih. (Foto: Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Warga Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, memblokir Jalan Trans Sulawesi lantaran dilarang tarawih. (Foto: Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

"Sebenarnya ini adalah keinginan besar dari masyarakat. Awalnya kami sudah memberitahukan kepada pemerintah kecamatan dan kelurahan bahwa Mesjid Darul Muhaidin akan melaksanakan salat tarawih,” ucap Ketua Takmir Masjid Darul Muhaidin, Thaib Usman.

Bahkan menurut dia, imbauan pemerintah ini sudah dilaksanakan. Saat siang hari mereka tidak melaksanakan salat Jumat dan lima waktu. Namun kenyataannya masih ada beberapa mesjid yang melaksanakan salat berjemaah.

"Seharusnya aturan ini diberlakukan secara merata di semua masjid ,"tuturnya.

“Saya sudah sampaikan kepada imam masjid bahwa malam ini kita hanya melaksanakan salat isya. sesuai dengan pernyataan saya pada pemerintah kecamatan, bahwa malam ini kita tidak akan salat tarawih. Setelah diumumkan oleh imam, itulah yang memancing reaksi jamaah,” kata Thaib.

Aksi pemblokiran membuat arus lalu lintas macet. Bahkan saat itu tampak terlihat kerumunan warga. Setalah berjam-jam aksi pemblokiran, jajaran kepolisian dan TNI datang ke tempat kejadian dan membubarkan warga.

Sementara Dandim 1304 Gorontalo Letkol Inf. Allan Surya saat dikonfirmasi mengatakan, pemblokiran sudah dibuka kembali dan warga yang berada dilokasi sudah kembali di rumah mereka masing-masing.

"Setelah dilakukan mediasi, akhirnya masyarakat membubarkan diri," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya