Mengintip Stok Pangan di Sulut Jelang Idul Fitri

Sandra memaparkan ketersediaan bahan pokok dalam menghadapi Idul Fitri, dan pada saat yang sama dihadapkan juga dengan pandemi Covid-19.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 19 Mei 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2020, 17:00 WIB
Bantuan berupa bahan pokok yang disalurkan Pemprov Sulut untuk membantu warga.
Bantuan berupa bahan pokok yang disalurkan Pemprov Sulut untuk membantu warga.

Liputan6.com, Manado - Perayaan Idul Fitri tak lama lagi. Selain menyiapkan stok pangan dalam masa pandemi Covid-19, Pemprov Sulut juga menjaga stok pangan saat Hari Raya Lebaran.

"Perbandingan stok bahan pangan pokok dengan kebutuhan penduduk hasilnya bisa mencukupi untuk satu sampai dua bukan ke depan," ungkap Kepala Dinas Pangan Daerah Sulut Sandra Moniaga, Senin (18/5/2020).

Bahan pangan pokok itu seperti, jagung, daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, minyak goreng, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

"Sedangkan stok beras masih tersedia hingga tiga bulan ke depan," ujarnya.

Sandra mengatakan, harga beberapa komoditas cenderung turun seperti cabai merah, tomat, cabai keriting, dan bawang putih. Kendati demikian komoditas gula putih dan bawang merah mengalami kenaikan harga akibat kurangnya pasokan dari luar daerah.

"Intinya ketersediaan bahan pokok menghadapi Idul Fitri tetap terjamin walaupun di satu sisi kita dihadapkan juga dengan pandemi Covid-19," kata Sandra.

Dia mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan harga gula putih dan bawang merah, Pemprov Sulut bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menggelar gula pasir dan bawang merah murah untuk masyarakat Sulut.

"Ini untuk membantu warga, terutama saat menjelang hari raya Idul Fitri," ujarnya. 

Sandra menambahkan, dalam event itu gula pasir dijual dengan harga Rp12.500/kg dan bawang merah Rp40 ribu/kg. "Kami juga terus memantau harga-harga di pasaran dalam beberapa hari ke depan," ujarnya memungkasi.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya