Malaysia dan Qatar Pulangkan Pekerja Migran Asal NTT

Semua pekerja migran mengaku mengantongi hasil rapid dan swab test.

oleh Ola Keda diperbarui 02 Jun 2020, 20:24 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2020, 20:00 WIB
Pekerja Migran asal NTT
Foto : Pekerja migran NTT yang dipulangkan majikan sedang didata petugas BP3TKI NTT (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang- Sebanyak 10 pekerja migran Indonesia asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bekerja di Malaysia dan Qatar tiba di Kupang, Senin (1/6/2020).

Mereka berasal dari beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur, diantaranya Timor Tengah Selatan berjumlah satu orang, Belu berjumlah empat orang, Sumba Barat dua orang yang merupakan pasangan suami istri bersama bayi mereka, Ende berjumlah dua orang dan kabupaten Kupang satu orang.

Kepala BP3TKI NTT, Siwa mengatakan, pekerja migran itu tiba di bandara El Tari Kupang sekitar pukul 10.00 Wita dengan menggunakan maskapai Lion Air.

"Kita jemput di bandara dan bawa ke kantor untuk didata. Kalau dari kabupaten Kupang dijemput tim gugus tugas di bandara, sementara yang lainnya kami bawa ke kantor," ujarnya kepada wartawan, Senin (1/6/2020).

Menurut dia, kepulangan pekerja migran ini difasilitasi oleh pemerintah Indonesia. Mereka dipulangkan karena tidak memiliki pekerjaan akibat kontrak kerja tidak diperpanjang.

Semua pekerja migran ini, kata dia, mengantongi hasil rapid dan swab dari Nunukan dan Jakarta. Meski demikian, mereka tetap menjalani karantina mandiri selama 14 hari kedepan.

Pekerja migran yang berasal dari Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan dan Belu, diantar oleh petugas BP3TKI hingga kampung halaman. Sementara yang berasal dari Ende dan Sumba Barat masih ditampung sementara, sambil menunggu jadwal penerbangan ke dua daerah itu kembali dibuka.

Salah satu PMI, Bertus Mali, mengaku, bekerja di Malaysia ia bekerja sebagai petani sayur. Namun, pasca pandemi virus corona (Covid-19), ia diberhentikan oleh majikan.

"Mau bertahan di sana tidak ada kerja, makan susah. Apalagi pemerintah Malaysia ingin pulangkan semua TKI dari akibat lockdown disana," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya