Nekat Main Rakit di Muara Lukulo, 2 Warga Kebumen Tewas Dilamun Ombak Laut Selatan

Lebih celaka lagi, saat memasuki muara, rakit tidak stabil lantaran hantaman ombak laut selatan

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 03 Jun 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2020, 02:00 WIB
Evakuasi dua korban tenggelam di Pantai Selatan Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Basarnas)
Evakuasi dua korban tenggelam di Pantai Selatan Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Basarnas)

Liputan6.com, Kebumen - Ada dua bahaya di muara Sungai Lukulo, Kebumen, yang berbatasan langsung dengan laut selatan, pada awal Juni 2020. Bahaya pertama adalah debit sungai dan ombak tinggi pantai selatan sekaligus.

Curah hujan akhir-akhir ini memang meningkat. Sementara, dari laut, ombak laut selatan sedang ganas dan bisa menenggelamkan apa saja.

Dalam kondisi berbahaya seperti itu, pada Senin pagi (1/6/2020), dua warga Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong, Kebumen nekat bermain rakit bambu di hulu muara sungai. Mereka bermaksud menelusuri sungai.

Nahas, arus deras menyeret mereka ke muara yang berbatasan dengan Samudera Hindia atau Laut Selatan, atau biasa disebut Sungai Buntu Klirong. Dua warga tersebut yakni, Faidu Rohman (23) dan Mujahidin (22).

Lebih celaka lagi, saat memasuki muara, rakit tidak stabil lantaran hantaman ombak laut selatan. Akibatnya, rakit terbalik dan kedua korban tenggelam terseret derasnya arus muara sungai.

"Rakitnya jika kita perhatikan, tidak layak untuk dinaiki. Akan sangat berbahaya sekali saat dinaiki di arus sungai yang deras. Apalagi saat ini debit air sungai sedang meningkat setelah diguyur hujan terus menerus," ucap Kasubbag Humas Polres Kebumen, Iptu Tugiman, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa malam, 2 Juni 2020.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Pencarian Kedua Korban Tenggelam

Evakuasi dua korban tenggelam di Pantai Selatan Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Basarnas)
Evakuasi dua korban tenggelam di Pantai Selatan Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Basarnas)

Warga yang mengetahui kecelakaan air itu segera melaporkan ke pemerintah desa yang dilanjutkan ke kepolisian. Akan tetapi, pada hari pertama pencarian urung berhasil.

Pada hari kedua, Tim SAR Gabungan kembali mencari keberadaan kedua korban. Arus deras dan ombak tinggi jadi hambatan. Sedangkan rakit yang ditumpangi kedua korban telah berhasil telah ditepikan.

Upaya tim SAR akhirnya membuahkan hasil. Pada Selas siang keduanya ditemukan. Sayang, keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap, I Nyoman Sidakarya menjelaskan, kedua korban ditemukan dengan keadaan meninggal dunia. Korban pertama berhasil temukan atas nama Mujahidin (22 th) pada Selasa, sekitar pukul 12.45 WIB. Korban ditemukan sejauh 500 meter ke arah barat muara Lukulo sejauh 500 meter.

Adapun korban kedua, bernama Faidu Rohman (23) ditemukan pada Pukul 14.10 WIB. Korban kedua ditemukan sejauh tiga kilometer ke arah barat dari titik kejadian, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen. Selanjutnya kedua jenazah korban dibawa ke RSUD Kebumen.

“Tepatnya pantai Tegalretno,” ucap Nyoman.

Dalam pencarian ini, unsur SAR Gabungan terdiri dari Basarnas Cilacap, Polsek Klirong, Polairud, Polsek Petanahan, Koramil Klirong, BPBD Kebumen, PMI Kebumen, Rapi, Orari, Banser, SAR MTA, Cilacap Rescue, Ubaloka, SAR Tunas Kelapa, Gertak's, TRC Bongkar, SAR Elang Perkasa, Granat Rescue Purworejo, Rapi Purworejo dan Warga Sekitar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya