Wisuda Serentak Siswa Papua di Lokasi-Lokasi Beda Zona Waktu

Wisuda siswa Papua ini akan digelar secara virtual pada 19 Juni 2020, pukul 09.00 WIB atau 11.00 WIT dan disiarkan live streaming melalui Youtube Channel SAI EDU.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 01 Jul 2020, 10:17 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 22:46 WIB
Siswa-Siswa Papua (Foto: Yayasan Alirena)
Siswa-Siswa Papua (Foto: Yayasan Alirena)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 yang berdampak pada kegiatan belajar-mengajar di seluruh Indonesia tidak menghentikan agenda wisuda kelulusan siswa Papua. Sebanyak 60 siswa asli Papua yang bersekolah di bawah naungan Yayasan Alirena akan menjalani wisuda virtual di tiga lokasi berbeda waktu secara serentak.

Wisuda ini akan digelar secara virtual pada 19 Juni 2020, pukul 09.00 WIB atau 11.00 WIT dan disiarkan live streaming melalui Youtube Channel SAI EDU.

Wisuda yang mengusung tema 'Kami adalah Masa Depan' ini digelar bagi 8 siswa SD, 22 siswa SMP, dan 5 siswa SMA dari Sekolah Anak Indonesia yang berlokasi di Bogor. Lalu, 12 siswa dari SMPN 3 Agats, Kabupaten Asmat, serta 13 pelajar TK Sion Sumano, Kabupaten Sorong Selatan.  

Siswa-Siswa Papua (Foto: Yayasan Alirena)"Pandemi tidak menghentikan pembelajaran. Sebab, setiap anak yang tidak menyerah pada pendidikannya adalah masa depan bagi generasinya. Wisuda ini akan jadi momentum bahwa melalui pendidikannya, anak Papua bisa menentukan cerita masa depan diri dan daerahnya," kata Pembina Yayasan Alirena, Eng Go, dalam keterangan tertulis, Selasa (16/6/2020).

Dia menjelaskan sekolah yang khusus diperuntukkan bagi anak didik pedalaman Papua menggunakan metode pembelajaran kontekstual berbasis budaya. Metode itu, jelas Eng Go, melibatkan aspek budaya dan kebiasaan keseharian dalam adat seorang anak.

Siswa-Siswa Papua (Foto: Yayasan Alirena)Pengkajian Budaya Papua dan Modernisasi (PBPM) yang difokuskan pada pengkajian budaya Papua dan pengembangan entrepreneurship melalui pengidentifikasian, pengenalan, dan pengelolaan potensi daerah itulah yang diintegrasikan dengan pembelajaran di sekolah.

"Hal ini yang secara kokoh menjembatani mereka dengan pembelajaran modern dan menjembatani gap peradaban di Papua," ujarnya.

Eng Go menambahkan, pola pembelajaran Yayasan Alirena yang memiliki visi untuk membangun daerah tertinggal itu harus memberikan dampak terhadap seorang anak dan masyarakat daerahnya. 

 

Siswa-Siswa Papua (Foto: Yayasan Alirena)Karena itu, dia menandaskan, meski dengan segala keterbatasan terutama akses jaringan telekomunikasi di sebagian Papua dan kondisi pandemi Corona, wisuda pun tetap digelar agar setiap anak Papua menjadikan kegiatan itu menjadi momen berharga dan berdampak bagi kehidupan anak pedalaman Papua.

"Karena semangat adalah bahan bakar yang tak akan pernah habis," kata Eng Go.

Saksikan Video Pilihan Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya