Liputan6.com, Semarang - Tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang makin dekat terus dimanfaatkan partai politik untuk melakukan lobi. Tak terkecuali di Provinsi, Jawa Tengah.
Komunikasi antar partai dengan calon dilakukan untuk memenangkan pemilihan yang akan dilakukan di 20 kota dan kabupaten di Jawa Tengah, pada Desember mendatang.
Advertisement
Baca Juga
Di lain pihak, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP optimis bisa mengajukan calon tunggal dalam Pilkada serentak 2020 di sejumlah wilayah. Salah satunya di Solo, di mana PDIP mengusung pasangan bakal calon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.
Sekretaris DPD PDIP Jateng, Bambang Kusriyanto menyatakan tak kurang delapan daerah yang diperkirakan bakal muncul kotak kosong dalam Pilkada Jateng. Fenomena itu, kata Bambang, dilihat dari belum ada satu pun calon di luar partainya yang mengumumkan rekomendasi.
Dengan begitu, dia memprediksi keberadaan kotak kosong berpotensi akan menjadi lawan bagi para calon walikota/bupati yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jawa Tengah.
"Yang kita pastikan lawan kotak kosong Kota Semarang, kota Solo, Kebumen, Grobogan, Pemalang, Sragen, Wonosobo, Sukoharjo. Soalnya belum ada kandidat lain yang muncul," katanya, Minggu (19/7/2020).
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Koalisi Gemuk di Pilkada Jateng
Selain belum adanya kandidat lain yang mencuat, perolehan kursi di DPRD juga menjadikan prediksi lawan kota kosong menguat. Seperti contoh, Gibran-Teguh yang baru kemarin dapat rekomendasi, diprediksi bakal lawan kotak kosong.
“Gibran berpeluang besar jadi calon tunggal dalam kontestasi Pilwakot Solo. Dari luar partai PDIP sampai saat ini belum ada yang mengajukan nama calonnya. Tapi lihat saja nanti saat pendaftaran ke KPU," ujarnya.
Perolehan kursi yang mencolok dan komunikasi bakal calon dengan jumlah partai juga akan membuat parpol pengusung jadi kolasi gemuk.
“Contoh koalisi gemuk dilakukan oleh pasangan inkamben Kota Semarang, Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu,” katanya.
Namun begitu, dia menyatakan situasi Pilkada 2020 di Jateng masih sangat dinamis. Pihaknya masih menunggu rekomendasi lainnya yang dikeluarkan oleh parpol lain.
"Kita tunggu rekomendasi keluar semua. Jika sudah keluar, nantinya partai-partai akan bisa menentukan sikap gabung atau tidak," ucapnya.
Advertisement
Persiapan KPU
Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kabupaten/kota juga terus melaksanakan tahapan Pilkada. Sebagai salah satu kabupaten yang menggelar pilkada serentak, Rabu (9/12/2020), KPU Grobogan terus bersiap. KPU Grobogan menyebar 2.971 petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP).
Komisioner KPU Grobogan Divisi Hukum dan Pengawasan, MP Djoko Widodo menjelaskan, hal yang menjadi pedoman PPDP selama menjalankan tugas pencocokan dan penelitian data pemilih di saat pandemi Covid-19, diatur di Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2020.
“Saat mendatangi rumah calon pemilih wajib memenuhi protokol kesehatan. Yakni mengenakan masker, sarung tangan, face shield, dan jaga jarak. Diharapkan juga tidak masuk rumah dan melaksanakan coklit sesingkat mungkin,” ujar Djoko.
Data awal pemilih di Kabupaten Grobogan ada 1.163.363 orang yang mempunyai hak pilih. Jumlah tersebut akan dicocokan dan diteliti oleh PPDP hingga 13 Agustus 2020.