Sensasi Kriuk Kerupuk Ikan Tuna ala Warga Sikka NTT

Potensi ikan tuna yang besar di perairan Sikka, membuat warga perlu memutar otak membuat inovasi olahan ikan tuna.

oleh Ola KedaDionisius Wilibardus diperbarui 31 Jul 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2020, 07:00 WIB
Kerupuk Ikan Tuna
Foto: Proses pengeringan daging ikan tuna yang diolah menjadi kerupuk tuna (Liputan6.com/Dion)

Liputan6.com, Sikka - Ikan tuna merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis dan harga jual tinggi di antara ikan pelagis lain. Selain jadi komoditi ekspor, di Sikka ikan tuna kerap dijadikan bahan baku pembuatan kerupuk. Penasaran dengan rasa kerupuk ikan tuna? Selain renyah, tentu sangat gurih. Sangat pas di lidah orang Indonesia.

Kerupuk ikan tuna menjadi salah satu inovasi olahan tuna yang digawangi PT Karya Cipta Buana Santosa (KCBS) Maumere, sebuah perusahaan pemasaran, penjualan dan pendistribusian ikan hasil tangkapan nelayan. Dari perusahaan itulah berbagai inovasi olahan ikan tuna muncul, termasuk salah satunya kerupuk ikan tuna.

Koordinator pembuatan kerupuk ikan tuna di PT KCBS, Avelina Krisna Diana mengatakan, untuk mengurangi risiko pengangguran karyawan saat wabah Covid-19, pihaknya berusaha membuat inovasi mengolah ikan tuna menjadi kerupuk.

Pengolaan ikan tuna menjadi kerupuk, kata dia, baru berjalan tiga bulan. Proses pembuatan kerupuk ikan tuna sendiri tidak membutuhkan waktu yang lama.

"Hanya seminggu sudah bisa jadi kerupuk. Kerupuk ikan tuna ini diambil dari daging ikan tuna yang masih bercampur dengan kulit, diambil dan dicampur dengan rempah-rempah lalu dijemur hingga kering dan berwarna kecokelatan, setelah benar-benar kering lalu bisa digunakan," ujar Avelina kepada Liputan6.com, Rabu (29/7/2020).

Untuk memasarkan ikan tuna ini, pihaknya hanya membuka penjualan secara online melalui akun produk Fase Food KCBS.

"Semua pembelian dan pemesanan kerupuk ikan tuna melalui akun itu," katanya.

Saat ini tingkat pemasaran masih terbatas di wilayah Kabupaten Sikka. Meski demikian, setiap pemesanan secara online, pasti akan dilayani.

"Saat ini produksi kerupuk ikan tuna belum memiliki label atau ijin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tetapi kalau dilihat dengan potensi yang ada, dan jumlah pemesanan kerupuk ikan tuna semakin meningkat, pasti semua persaratan ijin BPOM dan Label akan secepatnya diproses," katanya.

Sementara Veni Avelina pengola kerupuk ikan tuna, menjelaskan, kerupuk ikan tuna itu diproduksi melalui proses penggilingan daging ikan tuna yang dicampur bumbu, dimasak lalu dimasukan ke dalam alat pendingin. Setelah membeku, daging akan dipotong menyerupai ukuran kerupuk dan dijemur selama tiga hari hingga benar-benar kering.

"Baru tiga bulan berjalan, tapi syukur sudah banyak yang memesan online," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya